Mohon tunggu...
Rio Estetika
Rio Estetika Mohon Tunggu... Freelancer - Dengan menulis maka aku Ada

Freelancer, Teacher, Content Writer. Instagram @rioestetika

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sumpah Pemuda bagi Aku, Bagimu?

28 Oktober 2019   10:30 Diperbarui: 28 Oktober 2019   11:03 1062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini 28 Oktober menjadi peringatan momentum Sumpah Pemuda, sebuah peristiwa yang dicatat apik oleh tinta emas sejarah bangsa Indonesia. Pada waktu itu, 28 Oktober 1928 para pemuda mengadakan kongres untuk membuktikan semangat perjuangan melawan tirani kolonial dan meneguhkan jati dirinya sebagai bangsa yang menginginkan kemerdakaan.  

Sejarah singkat, kongres sumpah pemuda dilaksanakan 27-28 Oktober 1928. Lagu Indonesia Raya ciptaan W.R Supratman pun berkumandang di penutupan kongres tersebut. 

Kongres tersebut pun menghasilkan rumusan sumpah pemuda. Sebuah rumusan yang di masa akan datang menjadi simbol persatuan perjuangan pemuda-pemudi untuk bersatu padu dalam stau frekuensi, yaitu perwujudan kemerdekaan bagi Indonesia. Hingga detik ini rumusan tersebut masih sering dibacakan ketika seremonial peringatan sumpah pemuda. 

"Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia, kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia". Begitulah sumpah pemersatu masih eksis hingga kini.

Sebagai bentuk refleksi, tentunya "Sumpah Pemuda" tidak hanya sebatas kita peringati saja  di setiap tahunnya. Jauh lebih dari  itu, sumpah pemuda harus menjadi pelecut semangat generasi muda saat ini untuk berjuang membangun bangsa. Apabila membangun bangsa itu teramat sulit dan cita-cita yang melampau tinggi, maka pemuda masa kini paling tidak mampu menyelesaikan sendiri problem kehidupannya.

Pemuda harus bangkit dan terus membangun kualitas dirinya. Tak ada kata lagi untuk bersantai, lihatlah pemuda-pemudi dalam kongres itu ,mereka berjibaku mendayagunakan segala potensinya untuk sebuah perjuangan yang hasilnya kita nikmati sekarang, yaitu kemerdekaan.

psikologi-uinmalang.ac.id
psikologi-uinmalang.ac.id

Langkah hebat dan sederhana pemuda masa kini tak harus mengadakan kongres-kongres untuk sehebat pemuda zaman dulu. Pemuda masa kini cukuplah membebaskan keterjajahan pikirannya. Minside yang terjajah oleh hedonis, konsumerisme, dan  sekuler.  

Jadi pemuda, ayo jangan malas! Bekerjalah sesuai passionmu, lakukan hal positif untuk membantu bangsa ini . Kamu yang pemuda yang diberkahi dengan penguasaan teknologi, yuk buat inovasi agar pemuda negeri ini tak sekedar menjadi pasar dan konsumen. 

Kamu yang dianugerahi kehebatan seni, yuk ajak pemuda bangsa ini untuk berkreatifitas sehingga mereka jauh dari yang namanya pergaulan bebas dan narkoba. Kamu pemuda dengan bakat olahraga hebat, yuk ajak pemuda negeri ini untuk berpola hidup sehat. Kamu pemuda dengan bakat enterprenheur, yuk ajak pemuda bangsa ini membangun ekonomi kreatif ala-ala milenial. 

SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun