***
Kesimpulan dari pengembangan dan implementasi aplikasi GWIDO di Keraton Kasepuhan Cirebon menunjukkan bahwa teknologi Augmented Reality (AR) memiliki potensi besar untuk meningkatkan pengalaman wisata sejarah. Dengan integrasi teknologi ini, pengunjung dapat menikmati tur yang lebih interaktif dan informatif, yang pada akhirnya meningkatkan minat dan keterlibatan mereka terhadap situs sejarah. Meskipun ada tantangan dalam hal infrastruktur dan stabilitas aplikasi, keberhasilan awal yang dicapai oleh GWIDO memberikan gambaran optimis tentang masa depan pariwisata digital di Indonesia.
Untuk memaksimalkan potensi ini, perlu adanya kolaborasi yang lebih erat antara pengembang teknologi, pengelola situs sejarah, dan pemerintah. Dukungan dalam peningkatan infrastruktur jaringan dan pengembangan aplikasi yang lebih stabil akan sangat penting untuk mengatasi tantangan yang ada. Dengan langkah-langkah ini, teknologi AR seperti yang digunakan dalam GWIDO dapat menjadi alat yang efektif dalam upaya pelestarian budaya dan peningkatan sektor pariwisata, menjadikan situs-situs sejarah di Indonesia lebih menarik dan relevan bagi generasi mendatang.
Pengalaman di Keraton Kasepuhan Cirebon bisa menjadi contoh inspiratif bagi situs sejarah lainnya, menunjukkan bagaimana inovasi teknologi dapat mengubah cara kita berinteraksi dengan warisan budaya kita.
Referensi
Akbar, F., Hadiyanto, H., & Widodo, C. E. (2024). Development of GWIDO: An augmented reality-based mobile application for historical tourism. Register: Jurnal Ilmiah Teknologi Sistem Informasi, 10(1), 12-30. http://doi.org/10.26594/register.v10i1.3439
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI