[Desa Kalimanis, Doko, Kab. Blitar], [ 1 Agustus 2024] -- Pada tanggal 13 Juli 2024, kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk organik vermikompos berhasil dilaksanakan dengan antusiasme tinggi. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Humam Hafiz Arija (Peserta MMD UB 2024) ini bertujuan untuk memberdayakan sampah organik khususnya limbah pertanian [Batang Pisang] menjadi pupuk yang dapat dimanfaatkan kembali oleh petani.
[Wisana Puncak Langit Tunggorono]. Acara ini dihadiri oleh seluruh kelompok tani dan peternak di Desa Kalimanis. Para peserta tampak sangat antusias mengikuti setiap sesi, mulai dari pemaparan materi tentang manfaat vermikompos hingga demonstrasi langsung pembuatannya. Pertanyaan akan mekanisme pembuatan, janis cacing dan bagaimana membudidayakannya sangat banyak diterima sebagai bukti antusias peserta untuk acara ini.
Vermikompos: Solusi Ramah Lingkungan
Dalam pemaparannya, [Humam] menyampaikan bahwa vermikompos merupakan solusi yang sangat efektif untuk mengatasi masalah sampah organik. Selain mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir, vermikompos juga memiliki banyak manfaat bagi pertanian. Pupuk organik ini kaya akan nutrisi yang dibutuhkan tanaman, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.
Hal ini berkesinambungan dengan hal yang disampaikan oleh salah satu anggota kelompok tani (Bpk. Yamin) yang masih mengeluhkan akan banyaknya limbah pertanian yang tidak dimanfaatkan. Ditambah lagi dengan banyaknya penggunaan pupuk kimia yang digunakan berdampak dengan perubahan  tanah yang terjadi dii lahan pertanian mereka, sehingga pupuk organik dibutuhkan untuk membenahi sifat tanah. "Sekarang tanah disini [lahan pertanian warga] sudah banyak berubah. Mungkin karna banyak pakai pupuk kimia ya mas? Contohnya di sawah mas, tanahnya sudah mulai keras dan kurang hijau tanamannya." Ujar Bpk. Yamin selaku petani di desa kalimanis.
Untuk memaksimalka kegiatan tersebut, dilakukan juga sosialisasi tentang budidaya maggot dan juga konsultasi perihal penyakit ternak yang dibawakan oleh tim dosen mengabdi dari Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Semua kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan bibit cacing ANC dan juga telur beserta maggot ke desa sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat agar bisa mengembangkan ilmu yang telah didapatkan.
Pelatihan Praktis
Setelah sesi pemaparan materi, para peserta diajak untuk melakukan praktik langsung pembuatan vermikompos. Dengan bimbingan dari mahasiswa MMD UB Kelompok 51, peserta belajar cara memilih media hidup yang tepat, pakan yang sesuai, serta merawat cacing tanah sebagai agen pengurai.
Manfaat untuk Masyarakat
Kegiatan sosialisasi dan pelatihan vermikompos ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh antara lain:
- Meningkatkan kualitas lingkungan: Dengan mengolah sampah organik menjadi pupuk, masyarakat turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.
- Meningkatkan produktivitas pertanian: Penggunaan vermikompos dapat meningkatkan hasil panen dan kualitas produk pertanian.
- Menciptakan peluang usaha: Bagi masyarakat yang tertarik, pembuatan vermikompos dapat menjadi peluang usaha yang menjanjikan.
Harapan ke Depan
[Humam] berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan. Ke depannya, rencananya akan diadakan kegiatan serupa secara lebih luas untuk menjangkau lebih banyak masyarakat.
[Humam Hafiz Arija] mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini, terutama para peserta yang telah meluangkan waktu dan perhatiannya.
[CP: Humam : 085158858778]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H