Siswa SMPÂ
Siswa SMP memiliki risiko percobaan bunuh diri lebih tinggi (4,1%) dibandingkan siswa SMA (2,8%). Remaja SMP sering kali belum memiliki kedewasaan emosional dan dukungan sosial yang cukup, membuat mereka lebih mudah terpengaruh oleh tekanan lingkungan.
Remaja Awal (11--14 Tahun)
Kelompok usia ini juga lebih rentan karena mereka sedang dalam fase pencarian jati diri, yang sering kali disertai dengan ketidakstabilan emosi. Pengalaman seperti penolakan, bullying, atau masalah keluarga dapat memperburuk kondisi mereka.
Mengapa Alkohol Memperparah Masalah Kesehatan Mental?
Alkohol memiliki efek yang kompleks terhadap tubuh dan pikiran. Konsumsi alkohol dapat memicu perasaan euforia sementara, tetapi efek jangka panjangnya adalah menurunnya kemampuan untuk mengatasi tekanan emosional. Dalam situasi yang penuh tekanan, remaja yang sudah memiliki kecenderungan untuk berpikir negatif akan lebih mudah mengambil keputusan impulsif, termasuk percobaan bunuh diri.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), alkohol adalah salah satu faktor risiko utama untuk gangguan mental di negara berkembang, termasuk Indonesia. Selain itu, alkohol dapat memperburuk gejala kecemasan dan depresi, dua kondisi yang sering menjadi penyebab utama bunuh diri di kalangan remaja.
Solusi yang Diperlukan
Fenomena ini membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk keluarga, sekolah, pemerintah, dan masyarakat. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah kasus serupa di masa depan:
Edukasi kesehatan yang menyeluruh tentang bahaya alkohol dan dampaknya terhadap kesehatan mental perlu ditingkatkan. Sekolah dan komunitas dapat menjadi tempat yang efektif untuk menyampaikan informasi ini kepada remaja dan orang tua.
Pemerintah perlu memperketat regulasi terkait aksesibilitas alkohol, terutama untuk remaja. Larangan penjualan alkohol kepada anak di bawah umur dan pengawasan distribusi alkohol harus diimplementasikan dengan tegas.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!