Sudah sekitar dua tahun sejak kukenal dirinya. Pertemuan kami sangatlah halus dan lembut, disaat yang tidak terduga. Setelah lulus SMA, aku berniat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tunggi. Namun sayangnya, takdir belum mengizinkan niatku di tahun itu. Maka kuputuskan untuk mengisi waktu dengan bekerja.
Aku menerima tawaran kerja dari kenalan kakakku, tawaran kerjanya menjaga konter HP. Kuterima tawaran itu sebagai awal pengalaman kerjaku. Di hari pertama kerja, ada survei wawancara dari Indosat IM3. Karena itu adalah hari pertamaku, aku tidak bisa memberikan banyak jawaban.Â
Namun tetap kuusahakan memberi jawaban, dengan membuka buku penjualan dari tahun-tahun sebelumnya.
Pewawancara itu sangat salut padaku katanya baru hari pertama aku bekerja tapi aku bisa memberikan jawaban setidaknya seperti yang diinginkan. Setelah wawancara selesai, ada gift dari kantor pusat untuk diriku. Sebuah botol minum, pewawancara itu memberikan sebuah pilihan untuk warna botolnya.Â
Kusebutkan warna yang kuinginkan dan ternyata tidak ada tersedia. Dia berusaha membuatku menerima warna botol yang tersedia, tetapi aku tidak mau, aku tetap dengan keegoisanku. Padahal jika kuterima warna lain tidak akan menjadi masalah bagiku, hanya saja senang melihat ekspresi wajah pewawancaranya.
"Ya sudahlah, nanti saja." Katanya.
Waktu kerjaku begitu panjang, menjaga konter mulai pukul 07:00 pagi hingga pukul 22:00 malam. Hal ini dimaklumi karena waktu operasional konter memang seperti itu. Malam yang dingin, saat hujan turun. Hal ini sangat menyenangkan bagiku, dan disaat itu juga pewawancara tadi datang membawa sebuah botol minum sesuai warna yang kuinginkan. Aku tersenyum melihatnya, demi memenuhi janjinya, dia datang kembali dengan cepat.
Akhirnya tiba waktu istirahatku setelah konter ditutup dan aku berada di kamar menunjukkan pukul 22.30, aku segera mengganti pakaian dan bersiap istirahat hingga pukul 23:00 kupikir waktu istirahatku akan dimulai. Aku menerima sebuah pesan whatsapp dari pewawancara tadi dan dari situlah perkenalan kami dimulai.
Namanya Rahmat, dia tiga tahun lebih tua dariku. Sementara ini sedang menempuh pendidikan di Universitas Islam. Di samping itu juga dia berprofesi sebagai guru di sekolah negeri. Namun karena di tahun korona, belajar jadi online. Dia mencari pekerjaan paruh waktu sebagai pewawancara survei itu.
Dalam pesan whatsappnya juga dia mengutarakan perasaannya padaku. Aku melontarkan tiga butir pertanyaan yang mungkin akan menjadi pertimbanganku.
"Sejak kapan?" Tanyaku.
"Sejak pertama kali aku melihatmu, sejak itulah perasaanku muncul." Jawabnya.
"Suka dari segi mananya?"