Mohon tunggu...
Ade Sumiati
Ade Sumiati Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Ibu rumah tangga

"tulislah apa yang ada di pikiranmu, selama itu positif"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Mengejar Angin"

9 Januari 2025   09:31 Diperbarui: 9 Januari 2025   09:31 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suara gemuruh terdengar dibelahan pulau sebrang

Nampak bayangan ukiran namanya yang telah tertanam sejak dulu

Andai kau tahu betapa sukarnya ku hapus namamu yang melekat dalam hatiku

Menggantinya dengan ukiran insan pada lembaran baru

Bayangmu bagaikan angin namun tak mampu dekap

Terlintas berharap bisa bertemu dalam mimpi yang semu

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun