Mohon tunggu...
Hulya Elrossam
Hulya Elrossam Mohon Tunggu... -

Gadis 23 tahun yang gemar memasak dan bertujuan membangun usaha kulinernya sendiri. Di waktu senggangnya, saat tidak memasak, dia kerap memikirkan nasib anak-anak Indonesia di masa depan nantinya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ada Perawat yang Menyakiti Pasiennya?

19 Juli 2016   09:20 Diperbarui: 19 Juli 2016   19:11 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Amarah pun ditumpahkannya saat perawat itu meninggalkan kami. Sayangnya, Ibu saya terlalu baik. Saat saya meminta petugas keuangan yang mengambil tambahan biaya alat kesehatan (ya, jarum-jarum yang gagal dimasukkan karena ketidakahlian mereka itu harus kami bayar juga) untuk menceritakan ketidakpuasan kami pada perawat tersebut, Ibu saya melarangnya. Namun saya berharap petugas itu tetap melakukannya karena saya ingin perawat itu sadar akan perbuatannya.

Sama dengan tujuan saya menulis dan membagikan pengalaman ini. Saya menulis bukan membahas apalagi menjelekkan nama baik rumah sakit tersebut, rumah sakit itu memang baik... tidak saya pungkiri. Saya hanya ingin perawat tersebut mengasah jiwa keperawatannya dan keahliannya sehingga tidak ada lagi pasien lain, khususnya yang berpembuluh darah tipis, yang akan tersakiti lagi olehnya. Jangan hanya demi mempertahankan egonya, harga dirinya, gengsi atau apalah itu sebutannya maka dia bisa seenaknya mencoba-coba menyuntik di lengan ibu saya. Tolong, lebih perhatikan etikanya dalam merawat pasien. 

Tolong, lebih perhatikan pasiennya... jangan terlalu ngeyel. Kami sudah meminta agar dia meminta bantuan pada perawat lain, namun tidak dihiraukannya. Caranya melepas sabuk yang ada dilengan ibu saya pun kasar, perih rasanya kata ibu saya. Bahkan sekarang (18 Juli 2016), bekas tusukan kedua sudah mulai membiru. 'Sakit banget sih tusukan yang ini,' kata ibu saya.

Saya berharap tulisan ini dapat sampai kepada perawat tersebut dan dia dapat memperbaiki kesalahannya serta meningkatkan kualitas pelayanan dan perawatannya. Semoga tidak ada lagi perawat seperti perawat di atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun