Apa itu ekspresi Sadness ?
Sadness merupakan sebuah ungkapan emosi kesedihann dapat kita contohkan dengan ketika kita sedang mendapat nilai jelek dan tidak sesuai dengan yang kita harapkan maka ekspresi sadness ini muncul bukan, perasaan sedih ini bisa diungkapkan secara formal maupun non formal atau juga dengan sebuah tulisan mengungkapkannya, tidak lain dari itu kesedihan ini bisa muncul ketika merasa dirinya tidak percaya diri, putus asa dan lain lain. ada beberapa faktor yang menyebabkan ekspresi ini bisa terjadi yakni faktor usia, gender dan lingkungan sosial
Merasa sedih menimbulkan rasa takut, trauma dan gelisah dan ini bisa terjadi karena ada sebabnya untuk itu ada empat macam kesedihan yaitu :
1.Kesedihan karena ada kesalahan (Guilty).
Perasaan ini muncul ketika seseorang memiliki masalah dan kemudian merasa tidak nyaman. Ketika seorang anak salah, dia tetap dinilai salah dan orang-orang disekitarnya terus melawan dan tidak menyemangatinya, hal ini sering terjadi. Karena itu, orang atau anak-anak lebih cenderung mengalami depresi atau memikirkan masalah yang muncul sendiri. Kemudian sebagai orang tua atau guru, jika anak melakukan kesalahan, kami mendorong mereka dan menawarkan solusi dan tidak menyudutkan mereka yang membuat mereka salah jika mereka tetap melakukannya.
2.Kesedihn karena ada rasa putus asa (Despair).
Keputusasaan adalah sesuatu yang diharapkan gagal atau tidak terjadi. Banyak orang yang merasa seperti ini harus melepaskan perasaan bahwa mereka tidak dapat melakukannya lagi, kemudian perasaan putus asa yang dialami seorang anak, bahwa mereka merasa tidak ada lagi dorongan untuk mereka. tindakan dan kegagalannya membuat anak putus asa ketika dia gagal dalam apa yang telah dia coba.
3.Sedih karena kesepian (Lonely).
Orang yang merasa sendirian kemudian sedih karena tidak ada yang bisa diajak bicara, bercerita, menyuarakan masalahnya, temannya menghindarinya dan dalam hal ini orang tersebut mudah menangis karena merasa tidak mendapat dukungan atau perhatian dari orang lain.
4.Sedih karena bosan (Bored).
Rasa bosan ini terjadi ketika anak menyerah dan tidak mau lagi belajar, karena rasa bosan itu terjadi dan rasa bosan itu sangat sering terjadi, maka wajar jika rasa bosan ini timbul pada diri anak, maka kita sebagai orang tua atau guru. , jika anak bosan ganti dengan yang lain, agar anak tidak bosan lagi dan mendapatkan ilmu yang terbaru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H