Indonesia dikenal sebagai negara dengan keberagaman budaya yang kaya. Keberagaman ini tentu dapat dijadikan modal utama dalam meningkatkan daya saing bangsa. Namun arus globalisasi, urbanisasi, dan digitalisasi telah membawa tantangan besar bagi pelestarian budaya lokal. Semakin kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya lokal bahkan mengakibatkan beberapa budaya kita sempat dicuri identitasnya oleh negara lain. Dalam kondisi ini, peran humaniora menjadi sangat penting untuk menjaga identitas bangsa yang terwujud dalam budaya dan tradisi lokal. Humaniora, sebagai ilmu yang mempelajari manusia dan nilai-nilai, menawarkan berbagai edukasi pendekatan untuk merawat kekayaan budaya lokal di tengah perubahan zaman.Â
Tantangan terhadap kebudayaan lokal
1. Globalisasi
Masuknya budaya asing melalui media sosial dan hiburan global sering menggeser apresiasi terhadap tradisi lokal, salah satunya dalam berbahasa. Menurut laporan UNESCO, sekitar 40% bahasa di dunia, termasuk bahasa daerah di Indonesia, terancam punah karena generasi muda lebih banyak menggunakan bahasa global. Hal ini cukup terlihat jelas disekitar kita, dimana lebih banyak anak muda menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari seperti penggunaan kata screenshot, refresh, discount, drive true, order, dan masih banyak lagi. Kebiasaan inilah yang perlahan menjadikan bahasa lokal ditinggalkan. Oleh karena itu peran generasi muda sangat penting dalam menjaga kelestarian budaya terutama menjaga bahasa Indonesia agar tidak terancam kedudukannya oleh bahasa asing.
2. Urbanisasi
Perpindahan masyarakat ke kota-kota besar dapat mengubah gaya hidup mereka, bahkan  sering kali menjauhkan mereka dari akar budaya lokal. Dimana saat ini wilayah perkotaan dikenal lebih cepat dalam mengalami modernisasi. Dalam hal ini antara modernisasi dan pelestarian budaya harus berjalan seimbang. Jangan sampai modernisasi membuat kita kehilangan identitas sebagai suatu bangsa yang kaya akan budaya. Harus ada usaha kolaboratif antara pemerintah, masyarakat,  dan individu  untuk melestarikan warisan budaya agar tetap maju dengan segala inovasinya.
3. Digitalisasi
Dominasi konten budaya populer dalam platform digital dapat menyebabkan seni dan tradisi lokal kehilangan relevansinya. Saat ini di Indonesia seni musik mancanegara lebih dikenal daripada seni lokal seperti wayang. Ini menunjukan urgensi yang harus segera ditangani, agar seni dan tradisi kita tidak mudah diambil identitasnya oleh negara lain. Kita perlu memanfaatkan digitalisasi untuk mempopulerkan seni tradisi lokal, sehingga banyak orang tau betapa beragam kekayaan seni dan tradisi Indonesia.
4. Kurangnya Generasi Penerus
Fakta jika generasi muda saat ini sering kali kurang tertarik pada tradisi karena dianggap kuno dan tidak relevan dengan zaman yang semakin modern ini. Mereka lebih tertarik mengikuti arus perkembangan zaman agar tetap dianggap keren. Hal ini menunjukkan sangat diperlukannya  edukasi tentang tradisi dan budaya bangsa yang perlu di jaga karena budaya merupakan identitas bangsa Indonesia.
Peran Humaniora dalam Pelestarian Kebudayaan Lokal Â
Ilmu Humaniora atau ilmu budaya adalah ilmu yang mempelajari hakikat manusia, masyarakat, dan kebudayaan mereka dengan tujuan untuk mewujudkan martabat dan idealisme manusia serta mengembangkan karakter berbudaya dan bernilai kemanusiaan. Prof. Dr. Sri Heddy Ahimsa Putra  pernah mengatakan dalam webinarnya  bahwa Ilmu pengetahuan itu bermula dari Ilmu Humaniora yakni filsafat dan sastra, sehingga seiring berkembangnya IPTEK saat ini harus tetap berjalan berdampingan dengan Ilmu Humaniora, karena peradaban manusia dibangun atas dasar pondasi ilmu tersebut. Namun mirisnya di Indonesia saat ini masyarakat memandang Ilmu Humaniora berada di tingkatan  terendah setelah Ilmu Kesehatan,Ilmu Sosial, dan Ilmu Alam. Padahal di negara-negara maju, Ilmu Humaniora berada ditingkatan tertinggi karena dianggap mampu memberikan kontribusi besar dalam memajukan peradaban.
Indonesia yang terkenal kaya akan ragam budaya dan tradisi seharusnya juga bisa menjadikan kekayaan tersebut sebagai modal besar  dalam mengiringi perkembangan IPTEK dan peningkatan daya saing bangsa. Peningkatan daya saing bangsa dapat diwujudkan dengan peningkatan apresiasi terhadap budaya. Apresiasi budaya ini akan menggerakkan peran Ilmu Humaniora dalam memanusiakan relasi manusia dengan manusia, manusia dengan teknologi, serta relasi manusia dengan lingkungannya. Hal ini sekaligus menunjukkan  bagaimana Ilmu Humaniora juga memainkan peran penting dalam kehidupan berbudaya. Tanpa ilmu ini, keragaman budaya bangsa akan dengan mudahnya tergerus oleh perkembangan IPTEK, menggantikan budaya lokal dengan budaya global sehingga beresiko menghilangkan identitas suatu bangsa.
Dengan pendekatan humaniora, pelestarian budaya lokal dapat dilakukan dengan beberapa cara yakni edukasi kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebudayaan lokal agar tidak hilang tergerus zaman, pemanfaatan teknologi digital untuk memperkenalkan budaya lokal kepada dunia global, dan terakhir diperlukannya kolaborasi bersama pemerintah, akademisi, maupun komunitas dalam melestarikan budaya lokal secara strategis. Dengan pendekatan tersebut tentunya generasi muda dapat lebih memaknai pentingnya peran mereka dalam menjaga dan melestarikan budaya.
Kesimpulan Â
Humaniora memainkan peran strategis dalam merawat identitas dan kebudayaan lokal. Melalui pendekatan yang melibatkan edukasi, dan kolaborasi humaniora membantu memastikan bahwa budaya lokal tetap relevan dan dihargai di tengah perubahan zaman. Dengan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, dan masyarakat, pelestarian budaya lokal dapat menjadi pilar penting dalam menjaga keberlanjutan bangsa. Â Indonesia dikenal sebagai negara dengan keberagaman budaya yang kaya. Keberagaman ini tentu dapat dijadikan modal utama dalam meningkatkan daya saing bangsa. Namun arus globalisasi, urbanisasi, dan digitalisasi telah membawa tantangan besar bagi pelestarian budaya lokal. Semakin kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya lokal bahkan mengakibatkan beberapa budaya kita sempat dicuri identitasnya oleh negara lain. Dalam kondisi ini, peran humaniora menjadi sangat penting untuk menjaga identitas bangsa yang terwujud dalam budaya dan tradisi lokal. Humaniora, sebagai ilmu yang mempelajari manusia dan nilai-nilai, menawarkan berbagai edukasi pendekatan untuk merawat kekayaan budaya lokal di tengah perubahan zaman.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI