Mahasiswa/i Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (FPB UKSW) melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2022 di Desa Cukilan, Kabupaten Semarang.
KKN diselenggarakan pada 18 Februari 2022 hingga 4 April 2022, selama maksimal 30 hari kerja. Mahasiswa dibagi ke dalam 11 kelompok, salah satu diantaranya adalah kelompok dengan tema Desa Teknologi yang dibimbing oleh Ir. Djoko Murdono, M.S serta Bapak Anang Luthfi sebagai pembimbing lapangan yang berprofesi sebagai Kepala Dusun Krajan 1. Pelaksanakan program dengan tema teknologi di Dusun Banjaran Cengklik dan Krajan 1. Terdapat 8 tema pada pelaksanaan KKN yang diharapkan dapat membawa perubahan berupa kemajuan pada setiap bidang yang tercakup dalam masing-masing tema.
Desa Teknologi adalah salah satu dari 8 tema yang ada. Harapan dengan adanya tema desa teknologi yakni dapat menciptakan program yang dapat membantu dan mendorong masyarakat untuk membuat atau menggunakan teknologi di bidang pertanian dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
Berdasarkan informasi yang telah diperoleh melalui wawancara dan observasi di lapangan, ditemukan dua permasalahan yang selama ini mengusik kenyamanan para petani terutama petani padi dan petani cabai. Tikus merupakan salah satu hama yang paling meresahkan para petani padi mengingat populasi tikus di Dusun Banjaran Cengklik dapat dikatakan sangat banyak.
Selain itu, metode pengairan yang dilakukan masih sangat tradisional dengan cara pengocoran ke setiap lubang tanam pada tanaman cabai, sehingga kelompok dengan tema teknologi mengangkat program yang dapat sedikit membantu dan meringankan pekerjaan petani, yakni membuat instalasi irigasi tetes serta mengajak para petani untuk menggunakan alat pengusir tikus dengan gelombang ultrasonik.
Terdapat 5 anggota dalam kelompok Desa Teknologi, yakni Briston Naibaho (512018034), Hulda Lily Sharon (512018055), Tabita Tri Utami (522018033), Ardianus Siko (522018034), dan Vinda Elza Ardina (522018052).
Berjalannya program diawali dengan pembelian alat dan bahan, pembuatan instalasi irigasi tetes hingga sosialisasi kepada petani. Instalasi dibuat menggunakan pipa plastik sebagai jalannya air di bedengan tanaman cabai yang kemudian dilubangi kecil-kecil menggunakan jarum sehingga air dapat menetes dan mengairi tanaman tepat di lubang tanam.
Pipa plastik ditempatkan di dalam mulsa plastik dengan alasan agar selang plastik tidak terpapar sinar matahari secara langsung dan terlihat lebih rapi. Air yang dialirkan menuju tanaman cabai bersumber dari sungai yang tidak jauh dari lahan dan mengalir ke sungai-sungai serta parit-parit kecil yang berada di sekitar lahan.
Air mengalir melalui pipa pralon yang kemudian disambung menggunakan selang plastik irigasi, lalu diberi stop kran di masing-masing bedengan sehingga air yang mengalir ke setiap selang plastik di masing-masing bedengan dapat diatur. Pengerjaan program tersebut dilaksanakan selama 3 minggu, 1 minggu sisanya diperuntukan untuk mengerjakan program yang kedua, yakni uji coba alat pengusir tikus dengan gelombang suara ultrasonik, persiapan sosialisasi kemudian dilakukan sosialisasi ke petani secara langsung di lahan.
Sosialisasi pertama dilakukan pada Selasa, 29 Maret 2022 di lahan sawah milik pak Anang sekitar pukul 14.00 WIB - selesai. Sosialisasi dilakukan hanya kepada pemilik lahan dan satu orang petani sebagai salah satu perwakilan penggarap lahan sawah pak Anang dengan ditemani oleh dosen pembimbing.
Sedangkan sosialisasi yang kedua dilaksanakan pada Senin, 04 April 2022 pukul 09.00 -- 10.00 WIB. Sosialisasi kali ini dilakukan di lahan cabai kepunyaan Bapak Muh. Sudar. Sosialisasi dihadiri oleh beberapa petani, Kepala Dusun Banjaran Cengklik, serta pak Anang Kepala Dusun Krajan 1 sebagai pembimbing lapangan.
Program yang diusung oleh kelompok desa teknologi di Desa Cukilan ini membawa sedikit kemudahan bagi para petani dalam menyelesaikan permasalahannya.
Anggota kelompok KKN dengan tema teknologi juga memperoleh pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan baru serta penerapan ilmu pertanian di lingkungan masyarakat desa.
Harapan terbesar dari selesainya KKN di Desa Cukilan, Kabupaten Semarang, tepatnya di Dusun Krajan 1 dan Dusun Banjaran Cengklik, petani dapat terinspirasi dan mengembangkan ide yang mahasiswa/i telah terapkan dengan lebih kreatif menggunakan alat dan bahan alternatif yang dapat menghemat biaya. Selain itu harapan di masa yang akan datang, semoga FPB UKSW dapat terus menjalin kerjasama dengan Desa Cukilan maupun desa-desa lainnya sehingga dapat memberikan perubahan yang signifikan kepada masyarakat desa melalui pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H