3) Â Â Â Ta'awun
Sikap ta'awun (saling menolong). Islam sangat menganjurkan kepada ummatnya untuk saling menolong dalam kebaikan dan takwa. Rasullullah SAW telah mengatakan bahwa "Bukan termasuk umatnya orang yang tidak peduli dengan urusan umat Islam yang lain".
* Etika Berbicara
- Hendaknya pembicaraan selalu di dalam kebaikan.
- Hendaknya pembicaraan dengan suara yang dapat didengar, tidak terlalu keras dan tidak pula terlalu rendah, ungkapannya jelas dapat difahami oleh semua orang dan tidak dibuat-buat atau dipaksa-paksakan.
- Jangan membicarakan sesuatu yang tidak berguna bagimu.
- Janganlah kamu membicarakan semua apa yang kamu dengar.
- Tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa.
- Menghindari perkataan jorok (keji).
- Menghindari sikap memaksakan diri dan banyak bicara di dalam berbicara.
- Menghindari perbuatan menggunjing (ghibah) dan mengadu domba.
- Mendengarkan pembicaraan orang lain dengan baik dan tidak memotongnya, juga tidak menampakkan bahwa kamu mengetahui apa yang dibicarakannya, tidak menganggap rendah pendapatnya atau mendustakannya.
- Jangan memonopoli dalam berbicara, tetapi berikanlah kesempatan kepada orang lain untuk berbicara.
- Menghindari perkataan kasar, keras dan ucapan yang menyakitkan perasaan dan tidak mencari-cari kesalahan pembicaraan orang lain dan kekeliruannya, karena hal tersebut dapat mengundang kebencian, permusuhan dan pertentangan.
- Menghindari sikap mengejek, memperolok-olok dan memandang rendah orang yang berbicara.
Moral dalam istilah dipahami juga sebagai:
1. Â Â Â prinsip hidup yang berkenaan dengan benar dan salah, baik dan buruk.
2. Â Â Â Kemampuan untuk memahami perbedaan benar dan salah.
3. Â Â Â Ajaran atau gambaran tentang tingkah laku yang baik.
Moral ialah tingkah laku yang telah ditentukan oleh etika. Tingkah laku yang telah ditentukan oleh etika sama ada baik atau buruk dinamakan moral. Moral terbagi menjadi dua yaitu :
a. Â Â Â Baik; segala tingkah laku yang dikenal pasti oleh etika sebagai baik
b. Â Â Â Buruk; tingkah laku yang dikenal pasti oleh etika sebagai buruk.
Moral dapat diukur secara subyektif dan obyektif. Kata hati atau hati nurani memberikanukuran yang subyektif, adapun norma memberikan ukuran yang obyektif. (Hardiwardoyo,1990). Apabila hati nurani ingin membisikan sesuatu yang benar, maka norma akan membantu mencari kebaikan moral.
3. AKHLAK
Akhlak kepada Allah
* Â Â Â Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk menyembah-Nya sesuai dengan perintah-Nya. Seorang muslim beribadah membuktikanketundukkan terhadap perintah Allah.
* Â Â Â Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi, baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir kepada Allah melahirkan ketenangan dan ketentraman hati.
* Â Â Â Berdoa kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Do'a merupakan inti ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan keterbatasan dan ketidakmampuan manusia, sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu.
* Â Â Â Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.
* Â Â Â Tawaduk kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui bahwa dirinya rendah dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, oleh karena itu tidak layak kalau hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan orang lain, dan pamrih dalam melaksanakan ibadah kepada Allah.
Baca juga: Antara Etika, Moral dan Akhlak Mana yang Lebih Utama dalam Islam
Akhlak kepada diri sendiri
Sabar, yaitu prilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari pengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya. Sabar diungkapkan ketika melaksanakan perintah, menjauhi larangan dan ketika ditimpa musibah.