Mohon tunggu...
Hukman Reni
Hukman Reni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Anak Rantau

Anak Rantau

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menyambut Sang Nakhoda Baru

20 Oktober 2024   18:35 Diperbarui: 20 Oktober 2024   18:57 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Kemarin hanyalah kenangan hari ini, dan besok adalah impian hari ini." --- Kahlil Gibran

Pagi ini, matahari terbit dari ufuk timur dengan sinar lembutnya, seakan turut merayakan momen bersejarah bagi bangsa Indonesia. Di Jakarta, langit cerah dan angin berhembus pelan, menciptakan suasana yang tenang namun penuh makna. Hari ini adalah hari yang akan tercatat dalam sejarah---hari di mana seorang pemimpin baru mengambil alih kemudi kapal besar bernama Indonesia.

Di Gedung DPR-MPR, suara denting gamelan terdengar lembut, menyambut kehadiran para tamu undangan. Sebanyak 732 anggota MPR RI mengenakan jas yang rapi dan necis duduk di kursi mereka, menyaksikan prosesi pelantikan yang sarat makna.

Tak hanya para anggota dewan yang terhormat, pemimpin dan perwakilan negara sahabat juga hadir. Di antaranya, mantan Menlu Jepang Komura Masahiko, Wakil Pertama Perdana Menteri Rusia Denis Manturov, dan utusan dari negara-negara lain seperti Turki, Inggris, Yordania, hingga Amerika Serikat. Delegasi khusus dari Amerika Serikat, yang dipimpin oleh Linda Thomas-Greenfield, menjadi simbol penting rekonsiliasi dan kerjasama antara kedua negara yang pernah mengalami masa sulit.

Di luar gedung, ribuan warga berkumpul, penuh antusiasme. Mereka datang dari segala penjuru Nusantara---dari pesisir hingga pegunungan, dari kota besar hingga desa terpencil. Mereka mengenakan pakaian adat dari Sabang hingga Merauke. Batik, songket, ulos, hingga tenun ikat Timor, semuanya bersatu menciptakan pemandangan indah yang menggambarkan keragaman budaya Indonesia. Sementara anak-anak sekolah tampak mengibarkan bendera merah putih dengan semangat, di sudut Jakarta. Ribuan orang itu berkumpul dengan satu tujuan: menyambut pemimpin baru yang akan membawa harapan baru bagi bangsa ini.

Wajah-wajah penuh harapan tampak di antara kerumunan yang memenuhi jalanan. Di sudut-sudut kota, layar-layar besar menampilkan prosesi pelantikan. Rakyat Indonesia, dari Sabang hingga Merauke, menaruh harapan besar pada bahu sang nakhoda baru---seorang pemimpin yang telah mereka pilih melalui proses demokrasi yang panjang dan penuh tantangan.

Sejarah yang Terus Berjalan

Indonesia, sebagai sebuah bangsa, telah melalui banyak badai. Gelombang reformasi, krisis ekonomi, hingga perubahan sosial yang datang silih berganti, semuanya menjadi bagian dari perjalanan panjang bangsa ini. Setiap pemimpin yang pernah memegang kendali negeri ini, mulai dari Soekarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono hingga Joko Widodo, telah mengarahkan kapal ini melewati ombak-ombak zaman dengan tantangan yang tak mudah. Namun, kapal itu tetap bertahan, dan hari ini, tongkat estafet kepemimpinan berpindah ke tangan sang nakhoda baru, Prabowo Subianto.

Sebagai seorang pemimpin yang telah menempuh jalan panjang dari seorang prajurit tangguh hingga menjadi politisi yang tegas, Prabowo tidak datang dengan tangan kosong. Dan hari ini, sebagai Presiden Indonesia, ia berdiri di hadapan bangsa, membawa visi besar untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih adil, makmur, dan berdaulat.

Janji-janji kampanyenya yang pernah diteriakkan dengan penuh semangat, terutama dalam memperjuangkan keadilan sosial, persatuan, serta kesejahteraan rakyat, kini harus ia buktikan. Sebab di setiap janji tersebut, tersimpan harapan jutaan rakyat Indonesia yang mendambakan kehidupan yang lebih baik.

Ketika sumpah jabatan diucapkan, suasana di dalam gedung mendadak hening. Setiap mata tertuju pada Prabowo, yang dengan tangan terangkat, mengucapkan sumpah. Sumpah itu tidak hanya menjadi pengikat Prabowo dengan jabatannya, tetapi juga janji suci kepada bangsa ini, kepada setiap rakyat Indonesia yang menyaksikan dengan hati penuh harap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun