Mohon tunggu...
Hukman Reni
Hukman Reni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Anak Rantau

Anak Rantau

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Polisi di Bawah Bayang-bayang Korupsi

15 Januari 2015   18:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:05 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anggota Dewan Penasihat Partai Gerakan Indonesia Raya, Martin Hutabarat, menyatakan Presiden Joko Widodo kehilangan etika karena tak memberitahukan percepatan pensiun Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutarman.

Martin menjelaskan, selama ini Kapolri yang dipercepat pensiunnya selalu mendapat penjelasan dari presiden. Contohnya Jenderal Timur Pradopo, yang diberitahu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal pentingnya pengamanan pemilihan umum, sehingga harus dipercepat pensiunnya.

Sutarman, menurut Martin, adalah salah satu jenderal polisi yang minim catatan buruk. Selain itu, proses pemilihan Sutarman juga minim kekisruhan, tak seperti beberapa Kapolri sebelumnya yang sarat permainan politik. "Dia orang baik, tapi diperlakukan seperti ini," kata Martin.

Lantas, adakah pencalonan Budi Gunawan sarat permainan politik? Atau penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka yang bernuansa politis?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun