Mohon tunggu...
Marselia Ika
Marselia Ika Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis lepas

Introvert yang senang menulis, mendengarkan musik dan mengamati.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Prokrastinasi Bukan Sekadar Budaya Menunda, Kenali 6 Penyebabnya!

15 Juli 2023   16:03 Diperbarui: 15 Juli 2023   16:09 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenali 6 penyebab lahirnya prokrastinasi yang membuat kita menunda pekerjaan.Sumber: Pixabay/Mohamed Hassan

Budaya menunda-nunda yang dalam bahasa kerennya disebut prokrastinasi, makin banyak didengungkan belakangan ini.

Dilabeli sebagai sebuah kebiasaan buruk yang menunda kesuksesan, prokrastinasi sering disamakan dengan sifat malas, ternyata prokrastinasi berbeda.

Apa itu Prokrastinasi?

Prokrastinasi adalah menunda atau menghindari melakukan pekerjaan atau tugas penting dan memilih mengerjakan hal lain. 

Tindakan ini biasanya dilakukan karena rasa tidak nyaman atau bosan. Atau di tingkat lebih tinggi, karena kecemasan dan ketakutan yang menyebabkan seseorang menunda-nunda.

Menurut survei yang dilakukan mindtools.com, 95% orang melakukan prokrastinasi dalam berbagai tingkatan.

Berbeda dengan kemalasan yang cenderung pasif, prokrastinasi adalah sifat yang aktif. 

Saat seseorang melakukan prokrastinasi dia mengalihkan fokus dan kegiatannya ke hal lain yang lebih menyenangkan dan memberi rasa aman, dibandingkan menyelesaikan tantangan di depannya.

Lalu, apa yang menyebabkan seseorang melakukan prokrastinasi? Berikut 6 penyebab prokrastinasi:

1. Takut gagal

Rasa takut akan kegagalan dapat memicu prokrastinasi. Terutama untuk mereka yang telah berusaha berulang-ulang kali.

Sebuah ketakutan bahwa usaha yang dilakukan, tidak akan cukup untuk memenuhi ekspektasi tinggi yang kita pasang untuk diri sendiri. 

Atau ketakutan akan standar eksternal yang tidak bisa dipenuhi, sehingga muncul kecemasan atas komentar-komentar negatif atau penghakiman buruk dari orang lain.

Secara tidak sadar kemudian timbul perasaan tidak berdaya, melumpuhkan semangat sehingga menyebabkan kita menunda untuk memulai atau menyelesaikan tugas.

Pada tingkat yang lebih parah, maka seseorang dapat terjebak dalam lingkaran meragukan diri sendiri, dan lebih berbahaya lagi akan timbul pemikiran, bahwa jika tidak mencoba maka tidak akan ada kegagalan.

2. Ketidakpastian dan takut mengambil keputusan

Ketidakpastian dan ketakutan dalam mengambil keputusan yang salah dapat menyebabkan kecemasan yang berujung pada prokrastinasi.

Ketika kita berhadapan dengan sesuatu yang ambigu atau pilihan yang banyak, kecemasan ini dapat muncul dan menghalangi pengambilan keputusan yang tepat.

Jika seseorang tidak dapat memutuskan apa yang harus dilakukannya, maka kemungkinan besar mereka akan menunda alih-alih salah melakukannya.

Ketakutan yang muncul akan menunda progress yang selama ini kita buat.

3. Beban pekerjaan dan manajemen waktu yang buruk

Beban pekerjaan yang berat, kompleks, atau banyak akan menimbulkan rasa kewalahan dan sulit untuk memulai.

Diperparah dengan manajemen waktu yang buruk, maka tugas akan terlihat semakin berat.

Hal ini tentu saja tidak menyenangkan dan dapat mengarahkan seseorang ke perilaku prokrastinasi.

Solusinya adalah dengan manajemen waktu yang efektif dan membuat to-do lists, yang dapat membantu mengorganisir, memprioritaskan tugas-tugas penting, dan sesuai tenggat waktu.

4. Perfeksionis

Mengejutkannya, perfeksionis terkadang juga sering melakukan prokrastinasi.

Sifat perfeksionis yang menginginkan kesempurnaan bisa menjadi intimidasi bagi diri sendiri. 

Standar perfeksionis yang tinggi, dapat menyebabkan seseorang malah menghindari dan menunda melakukan pekerjaan hingga ia merasa sanggup melakukannya.

Saat seorang perfeksionis merasa tidak punya kemampuan untuk melakukan suatu tugas, ia akan memilih menolak atau menghindar dan menunggu hingga waktu yang tepat, daripada melakukan tidak sesuai standarnya.

5. Kurang percaya diri

Rasa kurang percaya diri adalah musuh utama dari produktivitas. Ketika kita merasa tidak percaya diri, maka akan muncul keraguan pada kemampuan dan kapabilitas, sehingga pekerjaan seperti tidak dapat diatasi, dan menghadirkan kecemasan.

Sekali lagi rasa cemas mendatangkan rasa tidak nyaman, salah satu akar masalah dari prokrastinasi.

Rasa kurang percaya diri juga dapat menimbulkan kurangnya motivasi. Tanpa motivasi dan antusiasme yang cukup serta tujuan yang jelas akan lebih mudah untuk menunda tugas. 

6. Rasa tidak nyaman

Pekerjaan yang berat, tugas yang menumpuk, deadline di depan mata, akan menimbulkan rasa tidak nyaman. Manusia secara alami akan menghindari sesuatu yang membuatnya merasa tidak nyaman. Begitu juga dengan pekerjaan.

Secara naluri, kita akan mencari atau mengalihkan fokus kepada hal lain yang lebih menawarkan rasa nyaman. 

Sehingga mudah untuk terperangkap di zona nyaman dan memilih menunda dan menunggu saat merasa siap untuk mengerjakan dan menyelesaikannya.

Penyebab prokrastinasi sendiri bisa berkaitan antara satu sama lain, dan menciptakan pemicu yang kompleks untuk kebiasaan ini.

Prokrastinasi yang tidak dilawan dapat menyebabkan kecemasan karena tugas yang tidak kunjung selesai, kurangnya produktivitas, motivasi yang menurun, bahkan depresi.***

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun