Atau ketakutan akan standar eksternal yang tidak bisa dipenuhi, sehingga muncul kecemasan atas komentar-komentar negatif atau penghakiman buruk dari orang lain.
Secara tidak sadar kemudian timbul perasaan tidak berdaya, melumpuhkan semangat sehingga menyebabkan kita menunda untuk memulai atau menyelesaikan tugas.
Pada tingkat yang lebih parah, maka seseorang dapat terjebak dalam lingkaran meragukan diri sendiri, dan lebih berbahaya lagi akan timbul pemikiran, bahwa jika tidak mencoba maka tidak akan ada kegagalan.
2. Ketidakpastian dan takut mengambil keputusan
Ketidakpastian dan ketakutan dalam mengambil keputusan yang salah dapat menyebabkan kecemasan yang berujung pada prokrastinasi.
Ketika kita berhadapan dengan sesuatu yang ambigu atau pilihan yang banyak, kecemasan ini dapat muncul dan menghalangi pengambilan keputusan yang tepat.
Jika seseorang tidak dapat memutuskan apa yang harus dilakukannya, maka kemungkinan besar mereka akan menunda alih-alih salah melakukannya.
Ketakutan yang muncul akan menunda progress yang selama ini kita buat.
3. Beban pekerjaan dan manajemen waktu yang buruk
Beban pekerjaan yang berat, kompleks, atau banyak akan menimbulkan rasa kewalahan dan sulit untuk memulai.
Diperparah dengan manajemen waktu yang buruk, maka tugas akan terlihat semakin berat.
Hal ini tentu saja tidak menyenangkan dan dapat mengarahkan seseorang ke perilaku prokrastinasi.
Solusinya adalah dengan manajemen waktu yang efektif dan membuat to-do lists, yang dapat membantu mengorganisir, memprioritaskan tugas-tugas penting, dan sesuai tenggat waktu.