Mohon tunggu...
Huia Arin
Huia Arin Mohon Tunggu... Freelancer - Ayo membaca!

Hobby membaca, belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Greatest Astrologist Bab 003

3 Juni 2022   15:26 Diperbarui: 3 Juni 2022   15:40 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

* Type: Web Novel (CN).

* Genre: Adventure, Comedy, Drama, Fantasy, Mystery, Romance, School Life, Supernatural.

* Bahasa asli: Chinese.

* Penulis: Jiang Yue Nian Nian ().

* Tahun: 2021

* Penterjemah Novel ke Bahasa Inggris: https://www.fringecapybara.com

* Penterjemah dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia: Huia Arin

* Sumber gambar: Pic 003

------

Bab 003 - Mungkin dia ingin bersiap setelah mendengarkan ramalannya (3)

------

Melihat rambut pendek Chu Qianli yang seperti digigit anjing, He Zhenghe, memikirkan hati sensitif gadis remaja, bertanya dengan hati-hati: "Apakah kamu suka rambut pendek?"

Chu Qianli tidaklah buruk rupa tapi rambutnya kurang cantik. Rambutnya dipotong sembarangan dan terlihat sangat berantakan.

He Zhenghe tidak mau mengatakan secara blak-blakan. Dia hanya bisa mengatakannya secara tidak lagsung dan bertanya tentang kesukaannya, mencoba mencari tahu apa yang dipikirkan putrinya.

Chu Qianli reflek menyentuh kepalanya dan sadar apa yang dibicarakan ayahnya. Dia menjawab dengan jujur, "Oh, tidak. Saya bertanggung jawab untuk menyapu sebelumnya. Rambut panjang merepotkan."

"Tapi, ada yang bertugas menyapu di rumah kita, kan? Apakah itu berarti saya bisa memiliki rambut panjang dan tak perlu khawatir dengan rambut yang jatuh ke lantai?" Matanya ceria ketika memikirkan hal ini. Dia lebih memilih tidak punya rambut pendek seperti di gigit anjing jika saja kemalasannya tidak kalah dari keinginannya menjadi cantik.

Dia terlalu malas untuk merawat dirinya sendiri, tapi tidak apa-apa jika orang lain melakukannya.

Setelah mendengar alasan praktis memiliki rambut pendek, He Zhenghe tidak tahu harus berbuat apa. Dia hanya mengangguk dan berkata, "Ya benar, ada orang yang akan menyapu di rumah. Dan yang lainnya dapat merapikan rambutmu. Tidak masalah jika kamu ingin rambut panjang atau pendek."

Chu Qianli mengguncang bahunya, dan dia tiba-tiba terlihat senang serta bangga. He Zhenghe merasa itu lucu.

Dia khawatir jika putrinya penakut dan terlalu terintimidasi untuk berbicara. Sekarang dia cukup puas dengan kepribadian putrinya. Putinya tenang sepanjang waktu dan sesekali memperlihatkan sisi kekanak-kanakannya.

He Zhenghe membawanya dengan penuh kasih sayang ke depan pintu rumah. "Baiklah, ini akan menjadi rumahmu mulai sekarang."

Chu Qianli mengikutinya masuk dan berkata dengan santai, "Fengshui di sini bagus."

"Eh? Kamu mengerti itu?"

"Sedikit." Chu Qianli menambahkan, "Kakek tertarik dengan ini."

He Zhenghe sedikit kaget dan menyadari bahwa kakek yang dimaksud Chu Qianli sebenarnya paman He Sichen. Dia yang membesarkannya dan katanya dia tuan Fengshui di desa. Dia telah meninggal beberapa waktu lalu.

Di dalam rumah, Chu Qianli baru saja masuk melewati pintu dengan He Zhenghe dan langsung berhadapan dengan Yu Shen yang emosional.

Yu Shen, memandang putri kandungnya yang tidak pernah ditemuinya selama ini, insting keibuanya langsung mengatasi jarak antara mereka. Matanya langsung memerah, dan air mata membendung, dan dia berkata dengan sura terpatah-patah, "Anakku, kamu telah menderita..."

Chu Qianli langsung dipeluk ibunya dan di ayun maju mundur seperti boneka. Tangan ibunya sangat erat hingga dia hampir tak bisa bernafas. Dia merasa pakaiannya basah oleh air mata. Karena tidak bisa melakukan apa-apa, dia melingkarkan tangannya memeluk Yu Shen dan berkata dengan tenang, "Tidak apa-apa. Sebenarnya tidak begitu hebat atau pun buruk. Biasa saja."

Dan dia jujur dengan yang dikatakannya. Kehidupan di desa tidaklah buruk.

Desa tempatnya besar, lagipula, salah satu desa maju. Desa tersebut jauh lebih baik daripada banyak desa lainnya di negeri ini.

Yu Shen mulai menangis setelah mendengar ini. Dia telah membayangkan berbagai skenario pertemuan mereka berkali-kali tetapi tidak disangka putrinya lebih tegar daripada dirinya.

Setelah He Zhenghe menenangkan Yu Shen, keduanya akan memperkenalkan He Shichen. He Shichen, menyaksikan adegan berkumpul kembali sejak tadi, hanya merasakan hawa dingin di sekujur tubuhnya. Dia tidak memperlihatkannya keluar.

Yu Shen menyeka air matanya dan menari He Sichen mendekat. Dia menatap Chu Qianli dengan hati-hati dan berkata dengan lembut, "Qianli, ini Sichen, dia..."

Dia bingung, Yu Shen berpikir bagaimana memperkenalkannya.

Chu Qianli adalah putri kandungnya tetapi mereka tidak berbagi kenangan selama bertahun-tahun. He Shichen bukan putra kandungnya tetapi cintanya murni sebagai ibu. Kedua anak ini tidak salah apa-apa. Orang yang berulah adalah orang dewasa. Keduanya adalah korban yang tidak bersalah dan dia kini menyayangi keduanya.

Tapi apakah Chu Qianli akan membenci He Shichen?

Hidupnya menjadi tertukar dan dia harus menderita tanpa alasan.

Melihat ke arah He Sichen, Chu Qianli berpikir dalam hati: Jadi ini pemeran utama pria dalam novel itu.

Detik berikutnya, dia mencairkan suasana dengan berkata lembut, "Halo abang."

~~~

Artikel sebelumnya (klik untuk baca): The Gretest Astrologist Bab 002

Artikel selanjutnya (klik untuk baca): The Greatest Astrologist Bab 004

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun