Mohon tunggu...
Huh Yun Jin
Huh Yun Jin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menarik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Pertumbuhan Ekonomi dan Struktur Lapangan Usaha terhadap Dinamika Kependudukan Kotawaringin Timur (2017-2021)

15 Oktober 2024   22:29 Diperbarui: 15 Oktober 2024   22:39 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

PDRB yaitu jumlah nilai tambah barang dan jasa yang diperoleh dari berbagai aktivitas ekonomi pada suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. Ada tiga pendekatan yang digunakan untuk menghitung PDRB yaitu pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, serta pendekatan pengeluaran. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku disusun berdasarkan harga yang berlaku di periode perhitungan, dan bertujuan untuk mengetahui struktur perekonomian. Sedangkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan disusun berdasarkan harga pada tahun dasar dan bertujuan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Kabupaten Kotawaringin Timur, merupakan salah satu daerah dengan potensi ekonomi yang cukup signifikan di Indonesia. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah salah satu indikator utama yang digunakan untuk mengukur kinerja ekonomi suatu daerah, mencerminkan total nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu wilayah selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bojonegoro tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal seperti sektor ekspor dan impor, tetapi juga oleh dinamika eksternal seperti fluktuasi harga komoditas dan kebijakan pemerintah. Seiring dengan meningkatnya kegiatan ekonomi, pertumbuhan PDRB menjadi indikator penting untuk menilai sejauh mana pembangunan ekonomi di Kotawaringin Timur mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

      Tujuan analisi ini adalah untuk menentukan nilai laju pertumbuhan PDRB berdasarkan lapangan usaha dan bagaimana pertumbuhan ini berhubungan dengan perubahan dalam jumlah penduduk. Ini mencakup analisis data historis untuk mengidentifikasi tren dan pola pertumbuhan ekonomi yang terjadi.

PDRB di Kotawaringin Timur pada tahun 2017-2021 digolongkan menjadi tujuh lapangan usaha yaitu, (1) lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, (2) lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian, (3) lapangan usaha Industri Pengolahan, (4) lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas, (5) lapangan usaha Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang, (6) lapangan usaha Konstruksi, (7) lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor. PDRB menjadi salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur kinerja pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi ini dapat dikatakan sebagai pertambahan jumlah barang dan jasa yang diperoleh dari kegiatan ekonomi yang ada pada suatu wilayah dalam jangka waktu satu tahun. Jika pertumbuhan ekonomi pada suatu wilayah semakin tinggi maka semakin baik kegiatan ekonominya.

Berdasarkan analisis saya diketahui bahwa adanya perbedaan diantara PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan PDRB Atas Dasar Harga Konstan yang mana pada PDRB Atas Dasar Harga Berlaku terjadi sedikit peningkatan dari tahun 2017-2021 dan dari 2017 terjadi peningkatan yang cukup signifikan ke tahun 2020 dan kembali meningkat sampai tahun 2021.(sumber data dari bps publikasi pdrb kotawaringin timur 2017-2021)

Dari analisis juga dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan di Kabupaten Kotawaringin Timur dari tahun 2017 - 2021. Adapun peningkatan jumlah penduduk paling tinggi terjadi pada tahun 2020, yaitu sebanyak 4.760.029 orang. Semakin meningkatnya jumlah penduduknya semakin meningkat juga tingkat konsumsi, semakin meningkatnya tingkat konsumsi semakin meningkat juga tingkat produksi yang dihasilkan yang dapat meningkatkan PDRB. Pertumbuhan penduduk turut mendorong perluasan investasi, karena meningkatnya permintaan dan kebutuhan yang bersifat umum di masyarakat. Berikut adalah beberapa solusi untuk meningkatkan PDRB berdasarkan lapangan usaha dengan mempertimbangkan jumlah kependudukan

Lapangan usaha sebagai sumber pendapatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terinci dalam 7 sektor. Ke 7 sektor tersebut adalah 1) Konsumsi Rumah Tangga, 2) Konsumsi LNPRT, 3) Konsumsi Pemerintah, 4) Pembentukan Modal Tetap Bruto, 5) Perubahan Inventori, 6) Ekspor, 7) Impor; Konstribusi terbesar bagi Kabupaten Kotawaringin Timur diantaranya, sektor Ekspor dan Impor;

Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh kegiatan ekonomi yang ada di suatu wilayah selama satu tahun. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi menandakan semakin baik kinerja ekonomi suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan pemerintah, kondisi sosial-ekonomi, dan faktor eksternal. Pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai peningkatan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah selama periode waktu tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diukur dengan beberapa indikator, seperti Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), atau Pendapatan Nasional Bruto (PNB).(sumber data dari bps publikasi pdrb kotawaringin timur 2017-2021)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan indikator utama yang menggambarkan total nilai tambah dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu wilayah selama periode tertentu. PDRB dapat dihitung melalui tiga pendekatan: produksi, pendapatan, dan pengeluaran. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku memberikan gambaran tentang struktur perekonomian saat ini, sementara PDRB Atas Dasar Harga Konstan digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi dengan mengacu pada harga tahun dasar.

     Kabupaten Kotawaringin Timur, dengan potensi ekonomi yang kaya berkat sumber daya alamnya, terutama minyak bumi, menunjukkan peran penting dalam peta ekonomi regional di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi di daerah ini dipengaruhi oleh faktor internal, seperti sektor industri dan pertanian, serta faktor eksternal, termasuk fluktuasi harga komoditas dan kebijakan pemerintah. Peningkatan PDRB menjadi indikator krusial dalam menilai sejauh mana pembangunan ekonomi mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, laju pertumbuhan penduduk berperan penting dalam menentukan arah dan keberlanjutan pembangunan ekonomi. Meningkatnya jumlah penduduk dapat meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun