Mohon tunggu...
Hugo Rheino
Hugo Rheino Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya Mahasiswa Pre-Klinik Kedokteran Gigi

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

How to Make Millions Before Grandma Die : Layakkah Sukses di Bioskop Indonesia?

8 Juni 2024   14:00 Diperbarui: 20 Juni 2024   00:50 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

How to Make Millions Before Grandma dies atau dalam penyebutan bahasa Thailandnya Lahn Mah merupakan film drama keluarga yang baru-baru ini sangat ramai dibicarakan pada media sosial. Masyarakat Indonesia yang telah menonton film ini menilai cerita yang dibawakan film ini sangatlah menyentuh hati sehingga banyak orang yang mem-posting dirinya ketika sebelum dan sesudah menonton film ini untuk menunjukan kesedihan dan pengalaman mereka setelah menonton film ini.

Namun, saya merasa bingung kenapa film dengan judul yang panjang dan berbahasa Thailand yang notabene-nya jarang menjadi film pilihan kebanyakan orang ini menjadi film yang sukses hanya dalam dua minggu penayangannya saja.

Oleh karena itu, untuk memenuhi rasa penasaran dan juga memastikan kelayakan film ini menjadi film yang sukses, akhirnya saya menyempatkan waktu untuk menonton film ini.

Lalu, apa saja yang membuat film dengan kisah sesederhana ini bisa menjadi begitu menarik dan berbeda dari drama keluarga lainnya?

setelah saya menonton film ini, film ini ternyata memiliki jiwa yang sangat unik, semuanya dikemas dengan begitu sederhananya, tetapi justru dengan kesederhanaan inilah yang membuat film ini menjadi begitu menyentuh hingga ke hati saya.

Pemeran utama di dalam film ini adalah M yang diperankan oleh Billkin, M adalah representasi dari kebanyakan orang yang hidup selalu di zona nyamannya, M adalah sosok yang pintar ketika masa kecilnya, tetapi karena kecanduan bermain game dan tidak mau pergi dari zona nyamannya tersebut membuat M tidak berkembang.

Konflik yang diberikan di awal film ternyata cukup simple, saya dibuat bertanya-tanya, saya juga sangat meremehkan film ini karena saya kira film ini hanya sebuah kisah seorang nenek yang jatuh sakit dan pemeran utama akan mengumpulkan satu juta untuk keperluan sang nenek hingga saya diberi sebuah konflik tentang M yang ingin mendapatkan warisan dari Amah (sang nenek) karena melihat sepupunya (Mui) yang mendapat warisan dari merawat kakek tua (Agong).

Hal yang saya suka dalam film ini adalah cara mereka memberikan kalimat-kalimat mendalam yang bukan hanya sekadar menyentuh hati, melainkan juga memiliki kaitan dengan jalannya cerita. Seperti, "Kalau kau masih mencium bau aneh dari seseorang berarti kau kurang lama berada di sisinya." kalimat ini diucapkan oleh Mui, kalimat ini jugalah yang mengawali cerita M untuk merawat Amah.

Banyak sekali kalimat lain dalam film ini yang membuat saya seakan-akan tertampar dan menyadarkan saya untuk selalu sayang keluarga, terutama kakek dan nenek yang rentan akan kesepian.

Menurut saya, Cara sutradara dan penulis kisah ini dalam mengembangkan karakter si-M dan membangun kedekatan antara M dengan Amah pada film inilah yang membuat film ini layak menjadi film yang sukses.

Semua diawali dengan niat buruknya si-M untuk mendapatkan warisan dari Amah berubah menjadi si-M yang tulus untuk merawat amah sampai akhir hidupnya.

M menemani amah untuk pergi ke bank, membeli makanan, berjualan congee, dan bersenang-senang, semua itu benar-benar mengingatkan saya dengan nenek saya.

Mungkin hal tersebutlah yang membuat kebanyakan orang menangis ketika menonton film ini, kedekatan antara M dengan Amah ini seperti sangat relate dengan diri kebanyakan orang yang dekat dengan neneknya.

Poin lain yang membuat saya harus memberikan tepuk tangan untuk sang pembuat film adalah cara mereka membuat plot twist melalui foreshadowing sederhana yang disajikan secara apik ketika klimaks, plot twist ini membuat saya menangis sekaligus bahagia karena ternyata arti one million yang dimaksud dalam film ini ada di sini.

Plot twist ini memberi kita fakta bahwa Amah sangat menyayangi M lebih dari apapun yang dia punya di dunia ini. Ini adalah klimaks terbaik dalam film drama keluarga menurut saya, kisah yang diawali dengan jutaan pertanyaan lalu dijawab dengan jawaban yang indah.

Resolusi untuk film ini pun juga tidak kalah menarik, justru di sinilah kita dibuat menangis tersedu-sedu, hanya dengan visual sederhana saja dapat membuat kita mengingat kedekatan M dengan Amah, serta semua kata dan kalimat yang keluar dari Amah.

Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, kerennya film ini adalah cara penulis film memberikan makna pada setiap kata, kalimat, ataupun kiasan dalam film ini yang membuat kita tersentuh secara emosional, hal tersebut selalu dipakai, bahkan hingga detik-detik terakhir film ini.

Berdasarkan hal-hal yang telah saya jabarkan di atas, How to Make Millions Before Grandma dies layak untuk menjadi sebuah film drama keluarga yang sukses karena penulisan ceritanya yang sederhana dan mudah untuk dicerna, pembangunan lingkungan yang membuat kita dekat dengan konfliknya, cara penulis membangun kedekatan antar tokoh, penyajian konflik yang indah, serta cara penulis memberikan benang merah atas setiap kejadian dan kalimat yang dikeluarkan tokohlah yang membuat film ini seperti sebuah lukisan yang indah.

Meskipun di awal cerita ada banyak plot hole yang membingungkan, tetapi cara sang pembuat film menjawab kebingungan itu dengan sangat baik di klimaks membuat saya memaafkan kekurangan tersebut dalam film ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun