Ketika saya menjalankan sebuah workshop dengan dewan direksi dari sebuah perusahaan bank besar di Indonesia, muncul pertanyaan,
"Mampukah agile membantu perusahaan memenangkan kompetisi bisnis dan menjadikan perusahaan lebih unggul dari kompetitor?"
Apa jawaban saya? Jawaban saya akan dijabarkan dalam tulisan berikut ini. Simak sampai selesai ya!
Alasan Mengadopsi Agile
Apa pentingnya menerapkan agile di perusahaan? Version one melalui riset 'state of agile' menjelaskan faktor apa saja yang menjadi alasan mengapa perusahaan perlu mengadopsi agile di perusahaannya. Riset tersebut melibatkan lebih dari 1000 orang responden.Â
Ada tiga belas alasan mengapa perusahaan perlu mengadopsi agile, apa saja itu?
1. Mempercepat pengiriman produk kepada pengguna.
2. Menambah kemampuan untuk mengatur perubahan prioritas.
3. Meningkatkan produktivitas.
4. Meningkatkan visibilitas proyek.
5. Menambah kualitas software.
6. Meningkatkan keselarasan bisnis dan teknologi.Â
7. Mengurangi resiko produk.
8. Meningkatkan semangat tim.
9. Menambah prediktabilitas pengiriman.
10. Meningkatkan kedisiplinan tim teknik.
11. Lebih baik dalam mengelola tim.
12. Mengurangi harga proyek.
13. Meningkatkan pemeliharaan software.
Untuk besaran prosentasi dari ketiga belas faktor di atas bisa Anda lihat dalam gambar berikut ini:
Apa yang dimaksud dengan mempercepat pengiriman produk? Maksud dari mempercepat pengiriman produk adalah produk yang kita kembangkan bisa dengan lebih cepat masuk ke pasar. Di dunia yang berubah dengan begitu cepatnya maka hal tersebut memberikan manfaat yang besar.
Sekarang ini banyak startup yang bermunculan di sekitar kita, mereka semua bergerak cepat dan lincah. Jika mereka meluncurkan aplikasi terbaik sebelum Anda melakukannya, gawat! Anda sedang berdaa dalam masalah.
Coba ingat kembali bagaimana WhatsApp mendisrupsi pendapatan dari SMS perusahaan telekomunikasi. Kita lihat juga betapa perusahaan fin-tech (teknologi keuangan) mencoba mendisrupsi keberadaan perusahaan bank dengan adanya pinjaman peer to peer.Â
Alasan kedua mengadopsi agile ke dalam perusahaan adalah kemampuan untuk mengubah prioritas ketika Anda sedang mengembangkan sebuah produk atau layanan. Bila menggunakan cara kerja tradisional maka pengaturan prioritas didasarkan pada perencanaan jangka panjang.Â
Pada cara kerja tradisional, kita menetapkan apa yang ingin kita selesaikan, memasukkannya ke dalam timeline dengan deadline tertentu, dan barulah mulai mengeksekusinya. Ketika terjadi perubahan baik dari stakeholder, pengguna, atau pasar, maka perubahan tersebut dianggap mengganggu rencana yang sudah dibuat.
Apa jadinya jika hal tersebut dibiarkan? Maka yang terjadi adalah cara kerja menjadi kaku, membutuhkan waktu yang lebih lama, dan seringkali menghasilkan produk yang sudah tidak lagi dibutuhkan oleh pasar. Nah, cara kerja agile menjadi angin segar untuk permasalahan tersebut. Cara kerja agile menstimulasi untuk lebih terbuka terhadap perubahan. Jika muncul ide bagus dan bisa memberikan nilai lebih maka kita akan mulai mengerjakan dan mewujudkan ide tersebut.
Saya hadirkan sebuah contoh dari sudut pandang strategis. Strategi bisa dibilang usaha perencanaan jangka panjang yang bersifat tradisional. Kita membuat rencana besar untuk tiga sampai lima tahun ke depan. Rencana besar tersebut dibagi menjadi rencana tahunan. Orang-orang mengeksekusi rencana tersebut setahap demi setahap.Â
Lihatlah hari ini perusahaan besar seperti Google, menggunakan OKR (Objectives and Key Result). OKR ini bisa disebut sebagai pendekatan perencanaan dari bawah ke atas berdasarkan prioritas per kuartal. Dengan OKR, pemimpin menentukan objectives atau apa yang ingin dicapai. Kemudian bagian departemen dan tim menerjemahkan objectives yang sudah ditentukan ke dalam rencana aksi sesuai dengan departemennya atau dalam kata lain adalah bagaimana mereka bisa meraih objectives.Â
Jika terjadi perubahan di tengah perjalanan maka kita bisa menyesuaikan dan menyusun kembali objectives dan key result. Hal tersebutlah yang membawa kelincahan, fleksibilitas, kecepatan, dan keterbukaan terhadap perubahan prioritas.
Alasan ketiga mengapa perlu mengadopsi agile adalah meningkatkan visibilitas dari apa yang sedang dikerjakan dan dikembangkan oleh tim. Jika kita melihat proyek tim IT, kita bisa melihat mereka menggunakan sticky notes dan papan visual baik secara online maupun offline untuk menunjukkan apa yang sedang mereka kerjakan.Â
Kita bisa secara rutin mengirimkan hasil atau mendemonstrasikan hasil dalam kurun waktu 1-4 minggu. Hal tersebut mengarahkan kepada lebih banyak  produktivitas, keterlibatan, dan pembaruan kepemimpinan.Â
Manfaat-manfaat yang saya sebutkan di atas dapat dijadikan keunggulan kompetitif untuk perusahaan Anda dan dapat membantu Anda menciptakan produk atau layanan terbaik yang tidak bisa ditandingi oleh kompetitor.Â
Aspek lainnya yang paling penting adalah budaya perusahaan Anda. Orang-orang khususnya di sektor teknologi dapat mendapatkan pekerjaan di manapun mereka inginkan. Sebagian orang juga khususnya generasi muda ingin bekerja di organisasi yang fresh, modern, dan agile.Â
Untuk mendapatkan talenta terbaik, perusahaan perlu secara sadar untuk menciptakan atmosfir dan budaya baru layaknya startup. Tanpa talenta terbaik, menurut saya susah untuk memenangkan persaingan bisnis yang semakin ketat.
Kita membutuhkan cara baru dalam bekerja. Menciptakan tempat kerja yang menyenangkan. Melibatkan generasi baru startup. Memimpin dengan mindset baru. Sehingga kita bisa beradaptasi terhadap perubahan yang bergerak begitu cepat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H