Mohon tunggu...
Teguh Widodo
Teguh Widodo Mohon Tunggu... pegawai negeri -

keep the ball rolling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Batang sampai Birmingham: Pengalaman Yogi Menjadi Relawan

4 Desember 2015   17:33 Diperbarui: 4 Desember 2015   18:00 1137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berdasarkan pengalaman, bagaimana komunitas Indonesia membantu sesama orang Indonesia selama Yogi tinggal di sini?

Mereka Sangat membantu. Komunitas Indonesia beserta anggotanya sangat informatif. Deretan acara dan kegiatan menarik pun banyak digelar sehingga sebagai pendatang baru saya sangat merasa tersambut.

Setelah hampir 8 bulan di sini, bisa diceritakan hal apa yang menurut Yogi paling berkesan selama magang di Birmingham?

Saya sangat terkesan dengan bagaimana Inggris memandang relawan sebagai bagian dari kebutuhan masyarakat dan pemerintahnya. Istilah Third Sector digunakan untuk mewadahi kegiatan sosial para relawan yang bergabung dalam NGO (Non Governmental Organisation). Dengan sistem yang demikian tentunya relawan di Inggris tepatnya di Birmingham sangat dihargai peranannya. Tak pelak hal ini sangat mendorong semangat warganya untuk meluangkan waktu dan tenaga secara nyata dan teratur guna mengabdi kepada masyarakat.

Apa yang telah saya lakukan membuat saya terkesan, bukan terkesan dengan diri saya sendiri namun terkesan dengan bagaimana semua interaksi dengan rekan kerja dan kolega bisa berjalan dengan sangat baik dan membekas. Di saat orang timur memandang orang barat agak dingin, saya menemukan kehangatan mereka yang menurut saya sangat mahal harganya. Komunikasi sehari-hari yang tak pernah membosankan, ‘jig jag’ atau gesit dan lincahnya mereka dalam bekerja yang membuat saya agak ngos-ngosan saat awal menirunya, jual beli humor yang berlangsung riuh, kedekatan dengan semua staff dari CEO sampai petugas kebersihan yang selalu mengajarkan pengetahuan baru, dan kenyamanan yang saya rasakan itu.

Inggris adalah negara yang sangat bagus dan sangat layak dikunjungi, kota-kotanya cantik, hijau, bersih dengan tingkat polusi yang rendah. Saya sangat senang berada di sini. Selain itu, pergi meninggalkan Indonesia ternyata semakin menumbuhkan rasa cinta saya terhadap bumi pertiwi. Semakin jauh pergi semakin kangen, cinta dan terbayang-bayang akan Indonesia. Setiap bersentuhan langsung dengan atmosfir yang berbeda baik cuaca, budaya dan kondisi sosial, saya selalu teringat akan Indonesia dengan segala kearifan lokalnya. Jiwa nasionalisme bertambah, hal ini sangat berkesan bagi saya secara pribadi.

Mungkin Yogi bisa memberikan tips bagaimana jika ada teman-teman atau adik-adik yang ingin mengikuti jejak Yogi?

Jangan ragu untuk mencoba, mulailah untuk mencoba kegiatan yang disukai tanpa menunda-nunda. Dulu relawan di Indonesia masih dianggap miris, selalu berkaitan dengan bencana, musibah, hal-hal yang menyedihkan dan menyeramkan. Sekarang sebuah imej baru sudah tergambar, dunia relawan adalah dunia yang penuh keindahan, karena kita berbagi ceria, berbagi ilmu dan tenaga, berbagi rezeki, berbagi kisah dan banyak lagi yang bisa kita bagi dengan sesama. Jadi tips dari saya adalah mulailah bergaul dengan masyarakat karena volunteering bisa dimulai dari mana saja. Dengan interaksi inilah kita bisa membangun interpersonal skill yang bagus yang artinya makin lebar pintu untuk bergabung ke dalam kegiatan-kegiatan atau organisasi relawan, wadah inilah yang bisa membawa saya sampai ke luar Jawa dan keluar negeri. Kuncinya, antusias dan open minded, jangan menutup diri karena sekedar saran pun sangat besar manfaatnya.

Jangan lupa siapkan paspor dari sekarang. Meskipun belum tahu kapan akan dipakai tetapi untuk pertukaran International, pemegang paspor terlihat lebih menjanjikan.

Terakhir, apa rencana Yogi setelah ini? Apakah tertarik bekerja di Inggris? Apa rencana ke depan?

Ada banyak hal yang saya rencanakan, salah satunya mendapatkan beasiswa S2 di negara maju, tentunya setelah saya lulus dari kampus tercinta. Pendidikan di Indonesia bagus, namun alasan rencana saya ke luar negeri adalah mencuri ilmu dari negara-negara maju yang bisa diterapkan di Indonesia. Kerja di Inggris? Why not, kerja di Inggris sepertinya sangat menantang, tetapi Indonesia masih tetap menjadi rumah ternyaman untuk pulang dan berbakti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun