[caption caption="Gerbang Chester Zoo (dok: penulis)"][/caption]
Salah satu permintaan anak-anak dalam mengisi liburan musim panas tahun ini adalah mengunjungi kebun binatang. Kamipun agak sibuk memilih-milih mana kebun binatang yang akan dikunjungi. Ada puluhan kebun binatang di seantero Inggris Raya seperti di London, Edinburgh, dan Bristol. Setelah mempertimbangkan beberapa hal kamipun memilih Chester Zoo yang terletak di Cheshire Inggris.
Chester Zoo merupakan kebun binatang nomor 7 terbaik di dunia tahun 2015 dan terbaik di Inggris menurut situs Tripadvisor. Sebagai perbandingan saja, kebun binatang di Singapura merupakan kebun binatang nomor 3 terbaik di dunia dan nomor 1 di Asia. Batu Secret Zoo di kota Batu dekat Malang merupakan kebun binatang nomor 9 terbaik di Asia. Sedangkan kebun binatang Ragunan tidak termasuk dalam 25 kebun binatang terbaik di Asia menurut pelancong di TripAdvisor.
Kemudian, menurut situs VisitBritain, Chester Zoo ini adalah yang terbesar di Inggris, sehingga pengunjung perlu meluangkan seharian penuh untuk mengeksplorasinya. Kebun binatang ini menjadi rumah bagi 12 ribu hewan lebih dari 400 spesies yang berbeda. Setengah dari spesies tersebut merupakan spesies yang terancam punah.
Alasan paling penting adalah karena sejak bulan lalu (13 Juli 2015) di Chester Zoo ini telah dibuka “Islands at Chester Zoo”, yaitu proyek pengembangan kebun binatang terbesar yang pernah ada di Inggris yang dibangun sejak tahun 2013. Proyek ini menciptakan lingkungan tropis untuk enam pulau yang ada di Asia Tenggara, lima diantaranya adalah pulau-pulau yang ada di Indonesia, yaitu Sumatera, Sumba, Bali, Papua, Sulawesi, dan Panay (Filipina) !! Bangganya… Mereka ingin menunjukkan kepada pengunjung bagaimana habitat yang ada di pulau-pulau tersebut dan konversi yang Chester Zoo lakukan di Asia Tenggara. Pengunjung bisa mengarungi pulau-pulau ini dengan berperahu.
[caption caption="Islands at the Zoo (dok: penulis)"]
Dengan berbekal alasan-alasan di atas, ekspektasi saya saat berangkat cukup tinggi, the best zoo in UK gitu lho =D …
Sesampainya di zoo, untuk menghindari antrian panjang, kamipun langsung menuju Islands. Tetapi mungkin karena kebanyakan pengunjung berpikir yang sama, sesampainya di sana antrian ternyata sudah cukup panjang, dan kamipun harus menunggu sekitar 25 menit untuk tiba giliran naik perahu. Waktu yang terasa cukup lama karena cuaca pagi itu lumayan cerah alias terik =D . Untungnya di sepanjang jalur menuju dermaga perahu, kita banyak disuguhi pernak-pernik khas Indonesia, seperti rumah adat Toraja, peralatan dapur, buah-buahan, pasar burung, pasar ikan, perahu-perahu nelayan, dll. Sebagian besar pernak-pernik tersebut dibawa langsung dari Indonesia. Oya, bahkan di dekat gerbang Islands, ada foto presiden Jokowi juga lho :p . Serasa lagi mudik mah pokoknya =D .
[caption caption="Warung ala Indonesia (dok: penulis)"]
Dan tibalah giliran kami naik perahu. Di setiap perahu disediakan satu guide yang akan menjelaskan tentang Islands tersebut. Kita akan dibawa mengelilingi pulau Panay, Sumba, Bali, Papua, dan Sulawesi. Sedangkan untuk pulau Sumatera belum dibuka untuk umum karena belum selesai pengerjaannya.
[caption caption="Lazy Boat Cruise (dok: penulis)"]
[caption caption="Lazy Boat Cruise 2 (dok: penulis)"]
Tetapi sebenarnya, banyak hal-hal di pulau-pulau lainnya yang juga belum selesai seluruhnya. Tanaman masih nampak belum rimbun dan sebagian besar binatang belum dipindahkan. Ngga banyak yang bisa dilihat deh ☹ . Seharusnya Islands ini jangan dipaksakan dibuka untuk umum jika memang belum siap, karena tujuan untuk mengenalkan habitat di pulau-pulau tersebut menjadi tidak tercapai. Saya yakin banyak pengunjung yang juga kecewa, apalagi gara-gara ada Islands harga tiket masuk Chester Zoo naik relatif signifikan.
[caption caption="Banteng terlihat dari perahu (dok: penulis)"]
Setelah berkeliling Islands, karena waktu sudah menjelang makan siang, kamipun menuju food hall terdekat. Namanya Manado Town, didesain dengan bentuk rumah adat Toraja =D . Menunya pun sebagian besar menu Asia Tenggara, seperti nasi goreng, pad thai, dll.
[caption caption="Manado Town (dok: penulis)"]
Sambil menikmati makanan kita juga bisa melihat dari dekat binatang khas Sulawesi yang hampir punah, yaitu anoa. Ada sekitar 3 atau 4 anoa yang terdapat di sini. Saya baru tahu ternyata anoa ini dijuluki ‘demon of the forest’ , karena rumornya anoa ini keluar dari hutan di malam hari dan menggunakan tanduknya untuk menusuk ternak.
[caption caption="Anoa terlihat sedang merumput (dok: penulis)"]
[caption caption="Menu ala Indonesia di Manado Street Kitchen (dok: penulis)"]
[caption caption=""Terima kasih banyak" di Manado Street Kitchen (dok: penulis)"]
Setelah ‘mengisi baterei’, kami lalu melanjutkan penjelajahan. Chester zoo ini memang cukup luas. Binatang-binatang yang ada juga cukup beragam, dari yang ‘wajib’ ada di setiap zoo seperti jerapah, gajah, dan zebra, hingga yang jarang ditemui seperti flamingo, capybara, dan penguin. Juga ada beberapa binatang yang hanya hidup di Indonesia, seperti komodo, orang utan, ular piton, harimau Sumatra, burung jalak Bali hingga babirusa. Suasana setiap kandang dibuat mirip dengan aslinya, jadi banyak pepohonan dan cukup rimbun. Namun sayangnya kemarin banyak binatang yang ngumpet. Cheetah yang menjadi ‘incaran’ si sulung tidak tampak sedikitpun totol-totol kulitnya, orang utan malu menampakkan batang hidungnya, harimau Sumatra juga entah bersembunyi dimana, dan beruang pun tidak bisa dilihat bentuknya. Mungkin karena cuaca kemarin yang sangat terik sehingga membuat para binatang ini lebih senang berteduh di balik rimbunnya pepohonan daripada menonton kami-kami ini… panaas brooo =D .
[caption caption="Flamingo (dok: penulis)"]
[caption caption="Capybara (dok: penulis)"]
[caption caption="Babirusa (dok: penulis)"]
Karena udara yang panas pula kami memasuki berbagai kandang indoor. Fruits Bats Forests salah satunya. Di sini kita akan dibawa berjalan di dalam kegelapan hutan dengan kelelawar yang bebas beterbangan. Siap-siap merasakan ditabrak kelelawar di sini karena ada sekitar 300an kelelawar yang dipelihara di tempat ini, hehehe. Cukup seru walaupun agak seram dan bau =D . Tapi saya tidak merekomendasikan untuk memasuki aquarium. Tempatnya sangat sempit, pendek, dan sepertinya kurang terawat. :(
Secara umum, saya dan anak-anak kurang puas dengan Chester Zoo ini. Masih lebih bagus Batu Secret Zoo malah, yang walaupun luasnya lebih kecil tetapi tidak kalah rapi dibandingkan Chester Zoo, dan (ini yang penting) hampir semua jenis binatang yang ada di sana bisa terlihat. Atau walaupun mungkin tidak terlalu apple to apple, Bali Safari and Marine Park juga jauh lebih menarik. Binatang-binatang di sana lebih ‘hidup’, saya bisa melihat singa-singa yang berjalan-jalan, beruang yang asyik mandi di sungai kecil, atau juga melihat serunya atraksi anjing dan burung. Padahal sebagai kebun binatang terbaik ke 7 di dunia saya berharap di Chester Zoo akan mendapatkan pengalaman yang lebih baik daripada Batu Secret Zoo atau kebun binatang lainnya di Indonesia.
Mungkin ‘interest’ pengelola Chester Zoo berbeda dengan interest saya. Saya lebih tertarik dengan tontonan, sedangkan mereka tampaknya lebih mengutamakan kesejahteraan para binatang, dengan membuat kandang yang luas dan tidak terlalu banyak penghuninya. Sehingga wajar bila ada saat-saat mereka tidak terlihat. Belum rezeki keles… (kata mereka) hahaha.
[caption caption="Chester Zoo (dok: penulis)"]
Tetapi bukan berarti Chester Zoo ini jelek sekali, karena masih banyak hal-hal positif yang bisa kita pelajari dari sini. Yang pertama tentu binatangnya, sebagian besar binatang di sini tampak terawat dengan baik, gemuk-gemuk dan segar-segar hehehe. Proyek konservasi nampaknya benar-benar dijalankan secara serius disini. Yang kedua, di setiap kandang binatang yang terbuka, selalu ada pengumuman larangan untuk memberi makanan kepada binatang, dan hal itu benar-benar dipatuhi oleh pengunjung. Memberi ‘jajanan’ kepada binatang memang beresiko tinggi membuat para binatang ini mudah terserang penyakit. Yang ketiga, banyak sekali petugas ramah yang berjaga-jaga di berbagai tempat di seluruh zoo ini, sehingga tidak sulit bertanya jika kita kebingungan misalnya. Yang keempat, banyak tempat khusus piknik tersedia di sini. Lapangan rumput luas dan rapi bagi yang hanya sekedar ingin duduk-duduk di rumput atau juga bagi yang ingin menikmati bekal sambil menggelar tikar.
[caption caption="Salah satu sudut lapangan untuk piknik (dok: penulis)"]
Untungnya lagi Chester Zoo ini tidak terlalu jauh dari Ceshire Oaks Designer Outlets. Karena berubah dari rencana seharian menghabiskan waktu di zoo, ternyata jam 3 sore anak-anak sudah kehabisan energi, maka kemudian muncullah ide berpindah ke komplek FO ini. Lebih untung lagi bisa menemukan barang-barang favorit yang lagi didiskon besar di sini hehehe.....Serasa blessing in disguise, halaah =D
Info transportasi: Chester Zoo dapat dicapai dari Chester Train Station dengan bus park and ride nomor 32 di bus stop S6, atau dengan bus nomor 1 (maaf, saya tidak tahu nomor bus stopnya =D ). Chesire Oaks Designer Outlets bisa ditempuh dengan bus nomor 1 arah ke Liverpool dari Chester Zoo. Tarif Family daysaver untuk bus di Chester £10 atau bisa membeli tiket plusbus sekaligus dengan tiket kereta api.
Sedikit tips, jika anda merasa mempunyai waktu yang cukup atau mempunyai kesempatan menginap di Chester, wisata ke Chester Zoo ini dapat digabung dengan wisata di kota Chester yang indah plus menonton pacuan kuda jika waktunya tepat dengan jadwal pacuan. Semoga bermanfaat.
Catatan: Ringkasan perjalanan ini ditulis oleh Teguh Widodo dan Ari Kristiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H