Banyak kawan2 yg BBM, inbok menanyakan ke saya soal aksi FPI cs membentuk gubernur tandingan, dan menuntut DPRD interpelasi gubernur DKI Ahok Basuki Tjahaja Purnama .
Dan inilah jawaban saya:
Kawan2 semua, mohon maaf jika sy berbeda pandangan, menurut saya bahwa posisi kursi jabatan gubernur jakarta sudah merupakan hak ahok, yang dia peroleh dengan cara konstitusional dan fairnes melalui pilgub DKI.
Dan sy turut bekerja keras memenangkan pasangan jokowi -ahok kala itu dengan terus dibully pendukung foke. Dan sy iklas dan tulus atas pengorbanan itu, kendati akhirnya di pilpres sy menolak jokowi dengan alasan2 yg sudah rekan2 ketahui.
Walaupun secara etika sikap ahok dalam berkhianat ke Prabowo Subianto dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) biarlah itu menjadi catatan penting bagi sejarah politik indonesia. Toh dia akan menuai apa yg dia tabur, bahwa tidak bisa di pungkiri masa jabatannya 3 tahun lagi dan akan ada pilgub dia tetap harus butuh partai politik.
Terlepas dari kekurangannya, sy harus objektik dan jujur katakan, menurut informasi yg sy peroleh, bahwa saudara ahok banyak melakukan perbaikan2 di lingkungan pemprov DKI, misalnya perbaikan di dinas kebersihan dmn ahok perintahkan upah pekerja lepas wajib di transfer supaya tidak dikorup, kemudian dinas pendidikan memblokir banyak sekali anggaran2 ganda yg berpotensi fiktif, dll.
Bahkan menurut sy, ahok jauh lebih berguna ketimbang jokowi jadi gubernur jakarta. Ahok memiliki control manajemen yg kuat, tidak seperti jokowi yg suka keluyuran sehingga terjadi korupsi bus transjakarta trilyun rupiah..
Pun demikian sy menghargai dan menghormati aspirasi kawan2 dalam menyuarakan pendapat dan keinginan, namun diatas semua itu, kita jagalah perdamaian.
Hal2 yg jauh lebih besar dan lebih urgent masih banyak lagi yaitu mengkoreksi kebijakan2 aneh presiden Joko Widodo
salam
*HMH*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H