Mohon tunggu...
Hudita A.R. Lubis
Hudita A.R. Lubis Mohon Tunggu... Mahasiswa - freelance writer

loves finding out trivia knowledge, understanding conspiracy theories, and reading anything that is hard to find in textbooks. I'm here to pass the time by writing interesting things to share with people. Hope you enjoy your time reading my writing!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sindrom Capgras: Ketika Kamu Merasa Orang Terdekat Itu "Palsu"

9 November 2023   14:36 Diperbarui: 9 November 2023   14:46 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah mendengar tentang Capgras Syndrome? Sindrom ini adalah gangguan mental yang cukup langka dan lebih sering dikaitkan dengan penyakit neurodegeneratif, terutama penyakit Lewy body disease (LBD), di mana halusinasi visual selalu terjadi bersamaan. 

Dengan tidak adanya penyakit neurodegeneratif, timbulnya sindrom Capgras bahkan bisa terjadi pada usia yang jauh lebih muda, lho! Mari kita bahas di sini.

Apa Itu Capgras Syndrome? 

Capgras Syndrome, yang juga dikenal sebagai "delusi penggandaan," adalah kondisi yang membuat seseorang merasa sangat yakin bahkan bisa sampai menuding bahwa seseorang yang mereka kenal atau cintai telah digantikan oleh seseorang atau sesuatu yang identik secara fisik. 

Misalnya, ketika seseorang mengidap sindrom Capgras, mereka sangat mungkin akan melihat pasangannya, temannya atau anggota keluarganya seperti biasa secara fisik, tetapi mereka yakin bahwa orang itu sebenarnya adalah pengganti atau telah digantikan oleh seorang penipu. 

Dalam beberapa kasus langka, seseorang yang mengidap sindrom ini bahkan sama sekali tidak mengenali bayangannya sendiri saat bercermin dan percaya bahwa cerminan yang dilihatnya adalah orang lain yang berpura-pura sebagai dirinya.

Baca juga: Penyakit Kuru: Akibat Praktik Kanibalisme di Suku Fore Papua Nugini 

Mengapa dinamai Sindrom Capgras?

Sindrom ini pertama kali dideskripsikan oleh psikiater Perancis Joseph Capgras pada tahun 1923, dan kemudian dinamai sesuai dengan namanya. Pada saat itu, Capgras menggambarkan sindrom ini sebagai "ilusi ganda" atau "ilusi sosies". 

Sejak itu, sindrom Capgras telah menjadi objek penelitian dan pengamatan yang lebih luas, dan masih belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkannya secara total. Namun, pengobatan terhadap penyakit atau kondisi medis terkait dapat meredakan gejala Capgras.

Apa Penyebab Sindrom Capgras?

Penyebab pasti Capgras Syndrome masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa teori yang telah diajukan diduga berperan dalam perkembangan sindrom ini:

  • Sindrom Capgras disebabkan oleh kerusakan otak

Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara sindrom Capgras dan kerusakan otak, terutama di bagian yang terkait dengan pengenalan visual dan emosi. Kerusakan otak dapat disebabkan oleh cedera, stroke, tumor, atau penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer atau Parkinson.

  • Sindrom Capgras disebabkan oleh gangguan mental

Sindrom Capgras dapat terkait dengan gangguan mental tertentu, seperti skizofrenia, depresi berat, atau gangguan bipolar. Pada kasus ini, pengobatan yang tepat untuk gangguan mental mendasarinya mungkin membantu mengurangi gejala sindrom Capgras.

  • Sindrom Capgras disebabkan oleh prosopagnosia

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sindrom Capgras dapat terkait dengan gangguan pengenalan wajah yang disebut prosopagnosia. Proses pengenalan wajah yang terganggu dapat menyebabkan seseorang tidak dapat mengenali orang yang sebenarnya, sehingga muncul kepercayaan palsu bahwa orang tersebut telah digantikan oleh seseorang yang identik.

Baca juga: Sindrom Lazarus: Kondisi antara Hidup dan Mati?

Gejala dan Diagnosa Sindrom Capgras

Beberapa gejala yang mungkin kamu perhatikan meliputi:

  • keyakinan yang kuat dan tidak wajar bahwa orang terdekat telah digantikan oleh seseorang yang identik.
  • ketidakmampuan untuk menjelaskan perbedaan antara orang asli dan pengganti.
  • mencoba untuk mencari bukti lebih lanjut untuk mendukung keyakinan mereka, bahkan jika itu melibatkan mengidentifikasi perbedaan fisik yang tidak ada.
  • seringkali akan menghindari interaksi dengan orang yang mereka yakini telah digantikan.
  • tetap mengenali orang lain dengan benar.
  • mempertahankan hubungan emosional dengan orang yang diyakini sebagai pengganti.
  • umumnya mengalami gangguan emosional seperti perasaan kebingungan, kecemasan, dan ketidaknyamanan.

Diagnosis sindrom Capgras didasarkan pada riwayat medis, wawancara dengan pasien, dan pemeriksaan fisik dan neurologis. Dokter mungkin juga merujuk pasien ke spesialis jiwa atau ahli saraf untuk evaluasi lebih lanjut.

Baca juga: Alien Hand Syndrome: Ketika Tangan Menjadi "Asing" 

Perawatan dan Penatalaksanaan Sindrom Capgras

Perawatan sindrom Capgras untuk mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup pasien dapat melakukan hal-hal berikut:

  • Konsultasi ke profesional medis atau psikiater yang dapat membantu menentukan diagnosis dan memberikan perawatan yang sesuai.
  • Pada kasus sindrom Capgras yang terkait dengan gangguan mental, seperti skizofrenia atau depresi berat, dokter mungkin meresepkan obat-obatan antipsikotik atau antidepresan untuk membantu mengurangi gejala.
  • Psikoterapi kognitif perilaku (CBT) dapat membantu pasien mengidentifikasi dan mengubah pola pikir yang tidak sehat yang mendasari kepercayaan palsu mereka. Terapi ini juga dapat membantu pasien mengembangkan strategi untuk mengatasi gejala dan meningkatkan keterampilan sosial.
  • Dukungan keluarga dan teman dekat dapat memberikan dukungan emosional dan praktis kepada pasien dengan sindrom Capgras. Mereka juga dapat belajar tentang gangguan ini dan cara terbaik untuk berinteraksi dengan pasien.

Penting untuk mencari bantuan profesional jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami gejala sindrom Capgras. Dengan diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai, banyak orang dengan sindrom Capgras dapat mengelola gejala mereka dan menjalani kehidupan yang sehat dan bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun