Kemiskinan: Pernikahan dini dapat menyebabkan kemiskinan dalam keluarga muda. Pasangan yang belum siap secara finansial memiliki risiko lebih tinggi untuk hidup dalam kondisi ekonomi yang sulit, karena mereka belum memiliki peluang yang memadai untuk mencari pekerjaan yang stabil dan berpenghasilan.
Menurut survey yang dilakukan di desa notogiwang, ada beberapa faktor penyebab maraknya pernikahan di usia dini. Faktor utama biasanya didasarkan pada pergaulan yang terlalu bebas, sehingga para orang tua khawatir anak-anaknya akan melakukan perzinahan. Oleh karena itu, demi menghindari dosa para orang tua menyuruh anak-anak mereka menikah walaupun sebenarnya usianya masih belum 19 tahun.
Selain pergaulan bebas, faktor ekonomi juga menjadi salah satu penyebab maraknya pernikahan dini. Adanya perspektif dengan menikah maka rezeki akan lebih banyak menjadikan remaja di desa Notogiwang banyak yang menikah muda. Padahal persepektif tersebut salah, justru pernikahan di usia muda hanya akan menambah kemiskinan karena secara finansial remaja usia muda belum memilki penghasilan yang mapan.
Maraknya pernikahan dini menjadi masalah global yang memiliki dampak serius pada kesehatan fisik, mental, pendidikan, dan kesejahteraan sosial individu. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya kolaboratif dari pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat sipil, dan individu. Dengan pendidikan yang komprehensif, pemberdayaan perempuan, tindakan hukum yang tegas, dan partisipasi aktif masyarakat, kita dapat bergerak menuju penghapusan pernikahan dini dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI