Mohon tunggu...
Imam Syamsul Huda
Imam Syamsul Huda Mohon Tunggu... -

Makhluk sisa-sisa feodalisme, terlahir dari kaum proletar yang terus bermimpi tentang arti "merdeka" secara utuh.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Polisi... Bukan Polisi

6 Maret 2015   21:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:04 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Polisi... Bukan polisi

Inikah wajahmu kini?

Mengapa kalian jadi begini?

Berlagak, penuh aksi tanpa kompromi

Apakah ini demi sebuah eksistensi?

Kau bunuh jati diri, hingga tak terkendali

Kau itu abdi Negeri!

Bukan pelindung pelaku korupsi!

Yang kian lama kian menggerogoti Negeri ini

Tidakkah Engkau sadar?

Ribuan rakyat diluar sana tengah liar

Dengan pola pikirmu yang tak mengakar

Sadarlah Kau ! Sadar!

Polisi... Bukan polisi

Sebenarnya apa yang kau ingini?

Beraninya KPK Kau kriminalisasi?

Hanya sekedar melindungi para petinggi

Yang kian terkuak tengah korupsi

Polisi... Bukan polisi

Rakyat tak kan pernah membisu

Sekalipun hukum Kau pasung dengan palu

Polisi... Bukan polisi

Malu lah dengan perilakumu!

Jangan lah sampai menjadi benalu

Jika suara-suara kami tak sekalipun Kau dengarkan

Kami akan datang untuk melawan

Bila kau terus berkompromi dengan kejahatan

Kami anggap Kau seperti Pecundang!

######

(Pontianak, 5 Maret 2015)

Ditengah dramatisir negeri yang tak ada henti!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun