Mohon tunggu...
huda syahdan
huda syahdan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Prinsipku Prinsipmu

30 Juli 2017   11:42 Diperbarui: 30 Juli 2017   13:03 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Satu jadikan tujuan kita

Hilangkan segala perdebatan yang sia-sia

Berlari ke arah yang sama bukan masalah

Semua punya ruang lukis yang kau mau

Karena ceritamu milikmu

Isyana dan Raisa, bukan tentang mereka saya ingin berbicara. Tapi baru kemarin sore saya benar-benar mendengar lirik lagu itu, di mana sebelumnya saya hanya tahu mereka berduet menyanyikan lagu yang sering diplesetkan menjadi anangku anangmu apabila dinyanyikan oleh mbak KD dan mbak Ashanti.

Menghilangkan segala perdebatan yang sia-sia mungkin menjadi komoditas yang susah dihilangkan dewasa ini. Ketika di zaman android, semua manusia berhak menjadi hakim dan juri. Semua orang bisa dengan mudah menyinyiri antara satu dengan lainnya. Ada yang berprinsip boikot produk Yahudi dinyinyiri, dikit-dikit boikot. Ada yang berprinsip yang penting kita jamaah subuhnya di masjid dulu juga dinyinyiri, mana kepeduliannya dengan kebenaran. Aih. Dan membaca postingan di line pun jadi lebih tertarik dengan komentarnya dibanding isi postnya.

Mungkin kalau diibaratkan sama kayak dokter yang berjuang di bidang kesehatan, sama guru yang bergerak di bidang pendidikan saling menyinyir dan mengungkapkan,

"ini loh jalan yang gue ambil paling bener. Indonesia itu bener kalau kesehatannya dibenerin" kata sang dokter

dan gurunya ndak mau terima

"siapa bilang, Indonesia itu bisanya maju ya via pendidikan dong. Biar ndak ada generasi yang isi craniumnya ajinom**o"

Aih, padahal yo bisa dikolaborasikan. karena buat maju Indonesia ndak hanya butuh pendidikan tok atau kesehatan tok. Tapi ya butuh dua-duanya.

Maka mungkin sungguh amat beruntung kalau kita bisa belajar buat jadi yang berprinsip, tapi bukan kaum nyinyiran.

Sama kayak yang berprinsip sholat Jamaah Subuh dulu di masjid dibenahi, baru ikutan demo dukung Palestina ndak menyinyir orang yang demo dan berprinsip dunia butuh membuka mata.

Sama kayak yang berprinsip, rendah hati dan menjadi tersembunyi dalam karya yang besar ndak menyinyir orang yang memilih jalan menjadi tenar dan memberikan keteladanan.

Sama juga dengan yang berprinsip jalan dakwah itu harus suci dan semurni-murni mewarnai, ndak nyinyir dengan orang yang berpandangan bahwa untuk memberi orang telanjang pakaian harus melihatnya telanjang dahulu.

Karena kolaborasi anganku anganmu-lah yang membuat dua fans netizen menjadi satu, maka semoga kolaborasi prinsipku prinsipmu juga mampu menjadikan umat ini satu

Kos abu-abu, 29,7.17

Ditulis setelah beberapa proyek tertunda dan masih berusaha untuk menata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun