Satu jadikan tujuan kita
Hilangkan segala perdebatan yang sia-sia
Berlari ke arah yang sama bukan masalah
Semua punya ruang lukis yang kau mau
Karena ceritamu milikmu
Isyana dan Raisa, bukan tentang mereka saya ingin berbicara. Tapi baru kemarin sore saya benar-benar mendengar lirik lagu itu, di mana sebelumnya saya hanya tahu mereka berduet menyanyikan lagu yang sering diplesetkan menjadi anangku anangmu apabila dinyanyikan oleh mbak KD dan mbak Ashanti.
Menghilangkan segala perdebatan yang sia-sia mungkin menjadi komoditas yang susah dihilangkan dewasa ini. Ketika di zaman android, semua manusia berhak menjadi hakim dan juri. Semua orang bisa dengan mudah menyinyiri antara satu dengan lainnya. Ada yang berprinsip boikot produk Yahudi dinyinyiri, dikit-dikit boikot. Ada yang berprinsip yang penting kita jamaah subuhnya di masjid dulu juga dinyinyiri, mana kepeduliannya dengan kebenaran. Aih. Dan membaca postingan di line pun jadi lebih tertarik dengan komentarnya dibanding isi postnya.
Mungkin kalau diibaratkan sama kayak dokter yang berjuang di bidang kesehatan, sama guru yang bergerak di bidang pendidikan saling menyinyir dan mengungkapkan,
"ini loh jalan yang gue ambil paling bener. Indonesia itu bener kalau kesehatannya dibenerin" kata sang dokter
dan gurunya ndak mau terima
"siapa bilang, Indonesia itu bisanya maju ya via pendidikan dong. Biar ndak ada generasi yang isi craniumnya ajinom**o"