Mohon tunggu...
Nurul Huda
Nurul Huda Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya Nurul Huda salah satu mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan. Mahasiswa yang memiliki andil besar di era 5.0 mahasiswa yang sadar akan keberagaman budaya.

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Sejarah Peradaban Goa Belanda dan Goa Jepang

1 Desember 2022   17:30 Diperbarui: 1 Desember 2022   18:45 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkuliahan Modul Nusantara Minggu, 27 November 2022 Goa Jepang atau Goa Belanda. Goa ini bekas bersejarah karena dibangun ambang sepuluh dekade kolonialisme Jepang dan Belanda.  Perjalanan di bagian dalam goa, dapat menyewa senter-senter yang ada di depan gerbang mengakar goa Banyaknya posisi bumantara dan bersejarah yang racun dikunjungi sangkil merugut berlebihan turis kepada membesuk Taman Hutan Raya Ir. Juanda. Di sini dapat melihat kekakuatan aliran arus badai yang lebih bocor di tembok Bandung tiru gejala bumantara yang indah. Untuk Kita penyuka sejarah, Kita bisa menyelidiki bekas-bekas bersejarah yang merugut tambah semangat alami dan menyegarkan.

Bandung, terdapat dua goa bersejarah. Dua goa yang semata-mata terlindung tengah lebih 400 meter tertera mempunyai individualitas yang disesuaikan bumi kolonialis yang otonom periode rongga tertera di bangun. Goa Belanda yang dibangun dekat hari 1918 mempunyai usia yang sejumput lebih tua bangka dibandingkan “adik”-nya Goa Jepang yang baru dibangun dekat hari 1942. Di Goa Belanda terpendam sebelit 15 jalur dan sejumlah lajur sebagai Ruang Kamar menjelang bekas istirahat / tidur getah perca Tentara Belanda, Ruang Interogasi menjelang getah perca tahanan, Penjara atau Ruang Tahanan. Terlihat di aren goa sebagai tempat kedapatan pemaparan lampu senter dan terpendam pula sebagai tempat resam gerbong seragam perlengkapan menjelang pengiriman muatan atau sejenisnya. Juga dinding-dindingnya muncul final menggunakan semen, sepertinya Goa Belanda ini duga melakoni renovasi. Di bagian dalam Goa Belanda masih racun ditemui tanah lapang penaruhan radio pencahaya kuno. Pada kesalahan tunggal jalur rongga juga terpendam resam kereta/gerbong yang bersinggasana di geladak rongga. Konon goa ini dulunya digunakan serupa stasiun militer, penjara, bekas pengumpulan senjata dan juga bekas generator harkat air. Sebuah kedung rongga pendek tak mendalu mulai sejak goa patokan dan terdapat sejumput diatasnya, dulunya digunakan serupa bekas sarang jaga.

img-20221201-162806-360-6388748ea1aeea4aa77af502.jpg
img-20221201-162806-360-6388748ea1aeea4aa77af502.jpg
Goa Jepang ini dibuat  1942-1945 oleh getah perca keturunan-keturunan Indonesia yang berperan Romusha Jepang dekat kurun itu. Goa ini dulunya dimanfaatkan oleh Jepang kepada wadah pemilihan amunisi, logistik, dan persinggungan radio dekat seratus tahun perang dulu. Goa jepang di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda mempunyai empat gaba-gaba yang di dalamnya tersedia empat tribun yang dulunya dipakai oleh getah perca komandan militer Jepang kepada beristirahat. Karena Goa Jepang selalu dirawat. Tanggal 10 Maret 1942 tambah adat laskar Perang Hindia Belanda tambah kebahagiaan sipilnya rontok tanpa traktat menjelang Balanda militer Kerajaan Jepang tambah upacara sederhana di Balai Kota Bandung. Setelah upacara Panglima Perang Hindia Belanda Letnan Jendral Ter Poorten dan Gubernur Jendral Tjarda Van Starkenborgh ditawan di Mansyuria kait perang bumi II selesai. Konon penyegaran Goa ini dilakukan oleh getah perca ketajaman kriya secara sebelah yang dekat kurun itu disebut “romusa” atau “nala karta” Goa suplemen ini yang tersedia di negeri perbukitan Pakar tepatnya bersinggasana bagian dalam bilangan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda memegang 4 gaba-gaba dan melarang jalan masuk udara. Berbeda tambah Goa Belanda yang sangkil menempuh hidup pembaruan di sejumlah bagiannya, Goa Jepang masih mempunyai gatra kantor seumpama asalnya. Dinding-kota goa mulai sejak pasir bongkah yang bersemangat masih belum dilapisi tambah sperma seumpama yang kelahirannya dekat goa Belanda. Di bagian dalam goa ini juga tidak tersedia instalasi penerangan. Bukan babak yang aneh, menatap kota goa yang bersemangat pastilah menghendaki kala yang tempo kepada sehat goa selebar dan seluas itu. Terlebih dekat kurun itu perlengkapan yang digunakan kepada menggalang goa masih bercorak perlengkapan-perlengkapan tradisional sejenis sungkur dan pangkur yang tentunya dibutuhkan pentolan bagian dalam perhitungan yang sangat banyak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun