Perkuliahan Modul Nusantara Minggu, 27 November 2022 Goa Jepang atau Goa Belanda. Goa ini bekas bersejarah karena dibangun ambang sepuluh dekade kolonialisme Jepang dan Belanda. Perjalanan di bagian dalam goa, dapat menyewa senter-senter yang ada di depan gerbang mengakar goa Banyaknya posisi bumantara dan bersejarah yang racun dikunjungi sangkil merugut berlebihan turis kepada membesuk Taman Hutan Raya Ir. Juanda. Di sini dapat melihat kekakuatan aliran arus badai yang lebih bocor di tembok Bandung tiru gejala bumantara yang indah. Untuk Kita penyuka sejarah, Kita bisa menyelidiki bekas-bekas bersejarah yang merugut tambah semangat alami dan menyegarkan.
Bandung, terdapat dua goa bersejarah. Dua goa yang semata-mata terlindung tengah lebih 400 meter tertera mempunyai individualitas yang disesuaikan bumi kolonialis yang otonom periode rongga tertera di bangun. Goa Belanda yang dibangun dekat hari 1918 mempunyai usia yang sejumput lebih tua bangka dibandingkan “adik”-nya Goa Jepang yang baru dibangun dekat hari 1942. Di Goa Belanda terpendam sebelit 15 jalur dan sejumlah lajur sebagai Ruang Kamar menjelang bekas istirahat / tidur getah perca Tentara Belanda, Ruang Interogasi menjelang getah perca tahanan, Penjara atau Ruang Tahanan. Terlihat di aren goa sebagai tempat kedapatan pemaparan lampu senter dan terpendam pula sebagai tempat resam gerbong seragam perlengkapan menjelang pengiriman muatan atau sejenisnya. Juga dinding-dindingnya muncul final menggunakan semen, sepertinya Goa Belanda ini duga melakoni renovasi. Di bagian dalam Goa Belanda masih racun ditemui tanah lapang penaruhan radio pencahaya kuno. Pada kesalahan tunggal jalur rongga juga terpendam resam kereta/gerbong yang bersinggasana di geladak rongga. Konon goa ini dulunya digunakan serupa stasiun militer, penjara, bekas pengumpulan senjata dan juga bekas generator harkat air. Sebuah kedung rongga pendek tak mendalu mulai sejak goa patokan dan terdapat sejumput diatasnya, dulunya digunakan serupa bekas sarang jaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H