Mohon tunggu...
Maz Hud
Maz Hud Mohon Tunggu... Guru - MAXIST

Olahraga dan E-Sport

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suara untuk Negaraku

26 Januari 2024   10:01 Diperbarui: 26 Januari 2024   10:03 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara Untuk Negaraku

Di tahun dua ribu dua puluh empat tiba,
Pemilu bergelora, suara rakyat berkumandang.
Suara harapan terpatri dalam undi,
Di kertas putih, cita-cita terwujud.

Di sudut-sudut negeri, hati membara,
Wajah-wajah optimis merona di senyuman.
Calon pemimpin bersaing dengan etika,
Bukan perang kata, tetapi ide dan gagasan.

Merah, putih, biru, warna bendera berkibar,
Lambang persatuan dalam perbedaan tercipta.
Pemilu bukan ajang permusuhan tanpa henti,
Melainkan ajang memilih pemimpin terbaik bersama.

Para calon berlomba dengan program mumpuni,
Membangun negeri, merawat keadilan.
Dalam pemilu, rakyat menjadi juri,
Menilai dan memilih yang terbaik bagi bangsa.

Namun, ingatlah kita, pemilu bukan ajang pertandingan,
Bukan pula panggung untuk adu ego.
Ini panggung peradaban dan keadilan,
Untuk memilih pemimpin yang membawa harapan.

Jangan terjebak dalam rekayasa isu,
Hoaks dan fitnah merajalela tanpa henti.
Berpeganglah pada fakta dan kebenaran,
Agar pemilu menjadi arena yang suci.

Pemilu 2024, bukan hanya sekadar pesta,
Tetapi momen penting membangun masa depan.
Mari bersama, rakyat Indonesia bersatu,
Menuju negeri yang adil, sejahtera, dan damai.

Di bilik suara, suara kita bermakna,
Bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk semua.
Pemilu 2024, panggung demokrasi berbicara,
Suara rakyat, irama bangsa, menjadi satu.

Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh,
Mari pilih pemimpin yang benar-benar berbudi.
Pemilu 2024, saatnya memilih masa depan,
Bangsa Indonesia, bersatu untuk keadilan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun