Suara Untuk Negaraku
Di tahun dua ribu dua puluh empat tiba,
Pemilu bergelora, suara rakyat berkumandang.
Suara harapan terpatri dalam undi,
Di kertas putih, cita-cita terwujud.
Di sudut-sudut negeri, hati membara,
Wajah-wajah optimis merona di senyuman.
Calon pemimpin bersaing dengan etika,
Bukan perang kata, tetapi ide dan gagasan.
Merah, putih, biru, warna bendera berkibar,
Lambang persatuan dalam perbedaan tercipta.
Pemilu bukan ajang permusuhan tanpa henti,
Melainkan ajang memilih pemimpin terbaik bersama.
Para calon berlomba dengan program mumpuni,
Membangun negeri, merawat keadilan.
Dalam pemilu, rakyat menjadi juri,
Menilai dan memilih yang terbaik bagi bangsa.
Namun, ingatlah kita, pemilu bukan ajang pertandingan,
Bukan pula panggung untuk adu ego.
Ini panggung peradaban dan keadilan,
Untuk memilih pemimpin yang membawa harapan.
Jangan terjebak dalam rekayasa isu,
Hoaks dan fitnah merajalela tanpa henti.
Berpeganglah pada fakta dan kebenaran,
Agar pemilu menjadi arena yang suci.
Pemilu 2024, bukan hanya sekadar pesta,
Tetapi momen penting membangun masa depan.
Mari bersama, rakyat Indonesia bersatu,
Menuju negeri yang adil, sejahtera, dan damai.
Di bilik suara, suara kita bermakna,
Bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk semua.
Pemilu 2024, panggung demokrasi berbicara,
Suara rakyat, irama bangsa, menjadi satu.
Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh,
Mari pilih pemimpin yang benar-benar berbudi.
Pemilu 2024, saatnya memilih masa depan,
Bangsa Indonesia, bersatu untuk keadilan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H