Mohon tunggu...
Nurul Huda
Nurul Huda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis | Dosen STAIM Tarate Sumenep
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya adalah Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis | Dosen Prodi Ekonomi Syariah di STAIM Tarate Sumenep dan Aktif di beberapa organisasi. Profesi Moto : Berbagi Illmu Pengetahuan (Belajar, Berilmu, Beramal & Beribadah). Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menilai Standar Kinerja Karyawan

3 April 2020   08:56 Diperbarui: 3 April 2020   08:57 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri | Nurul Huda

Tidak ada format tunggal penilaian kinerja yang dapat digunakan oleh setiap organisasi. Setiap rancangan tergantung pada budaya organisasi. 

Dengan demikian dimensi pekerjaan karyawan yang akan dinilai tergantung pada budaya organisasi dan jenis serta tingkat pekerjaan dalam organisasi yang bersangkutan. Menurut Ricciardi (1996) dalam Nurfarhati (1999) suatu penilaian kinerja menyeluruh harus mengukur kemampuan menghasilkan output yang benar dengan cara yang benar, tepat waktu dalam satu upaya.

Heneman III et al. (1981) dalan Nurfarhati (1999) mengemukakan empat dimensi pekerjaan, yaitu: (1) kualitas pekerjaan, (2) kuantitas pekerjaan, (3) inisiatif dalam pekerjaan, dan (4) peluang untuk dapat dipromosikan pada tingkat yang lebih tinggi. Sedangkan menurut Maier (dalam As'ad 1998) kriteria ukuran kinerja seorang karyawan adalah: (1) kualitas, (2) kuantitas, (3) waktu yang dipakai, (4) jabatan yang dipegang, (5) absensi, (6) keselamatan dalam menjalankan tugas pekerjaan. Dan Mitchell & Larson (1991) mengajukan lima bidang kinerja yaitu: (1) kualitas kerja, (2) ketepatan waktu, (3) inisiatif, (4) kapabilitas, dan (5) komunikasi. Sedangkan Benardin et al. (1998) menyebutkan kinerja seseorang dapat dijelaskan melalui enam aspek nilai, yaitu: (1) kuantitas, (2) kualitas, (3) jangka waktu, (4) penghematan biaya, (5) kebutuhan pengawasan, (6) pengaruh interpersonal.

Demikian artikel singkat ini saya tulis, semoga memberikan manfaat. Aamiin.

Sumber Referensi :

As'ad  M. 1991. Psikologi Industri. Liberty. Yogyakarta.

Anorogo, P. 1992. Psikologi Kerja. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Anorogo, P., dan N. Widiyanti. 1990. Psikologi Perusahaan. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Brief, A.P., Schuler, dan M. Van Sell. 1981. Managing Job Stress In Managers. Boston. Little Brow and Company.

Cooper, C, dan Straw, A. 1995. Stress Management Yang Sukses. Alih bahasa Abdullah, H.M.A.  Megapoin. Jakarta.

Dharma, A. 1986. Gaya Kepemimpinan Yang Efektif Bagi Manager. CV. Sinar Baru. Bandung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun