Mohon tunggu...
Huda Isnaini
Huda Isnaini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswa

Seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Generasi Milenial yang Terjadi Saat Ini di Negara Indonesia

21 Juni 2021   22:41 Diperbarui: 21 Juni 2021   22:47 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salah satu faktor terbesar terjadinya krisis etika di generasi milenial disebabkan oleh teknologi digital (media sosial dan sebagainya) karena terpengaruh oleh hal hal negatif yang mereka lihat dan cenderung meniru, padahal seharusnya teknologi digital bagi kaum milenial ibarat dua sisi mata pisau yang jika dimanfaatkan akan sangat berguna untuk mendongkrak kemampuan bagi si penggunanya yang mana media saat ini menyajikan dan memberikan banyak informasi yang dibutuhkan oleh kebanyakan anak muda begitu pun sebaliknya jika disalahgunakan akan merugikan baik si penggunanya maupun orang lain.

Masalah perilaku di tengah perkembangan digital yang dengan mudah diakses generasi milenial ibarat dua sisi mata pisau yang jika dimanfaatkan akan sangat berguna untuk mendongkrak kemampuan bagi si penggunanya yang mana media saat ini menyajikan dan memberikan banyak informasi yang dibutuhkan oleh kebanyakan anak muda begitupun sebaliknya jika disalahgunakan akan merugikan baik si penggunanya maupun orang lain.

Tanpa kita sadari krisis moral tengah melanda anak muda di era milenial. Hal ini membuat kita prihatin dengan kondisi yang menimpa generasi penerus bangsa jika tetap dibiarkan akan seperti apa Indonesia kedepannya. Krisis moral saat ini lebih banyak terjadi di kalangan remaja. Karena pada fase remaja ini, anak masih mengalami ketidakpastian dan sedang mencari jati diri yang sesungguhnya.

 Beberapa faktor penyebab krisis moral di kalangan anak muda yaitu:

1. Faktor keluarga

kenakalan remaja banyak dilatarbelakangi oleh keluarga yang broken home atau keluarga tidak harmonis. Dari keluarga yang tidak harmonis ini dapat memberikan dampak mental dan psikologis terhadap anak.

2. Krisis Identitas

Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Terjadinya krisis moral karena remaja gagal mencapai integrasi kedua.

3. Kontrol Diri yang Lemah

Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku yang tidak terpuji. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.

4. Sikap Mental yang Tidak Sehat

Perilaku yang menyimpang dapat pula disebabkan karena sikap mental yang tidak sehat. Sikap tersebut ditunjukkan dengan tidak merasa bersalah atau menyesal atas perbuatannya, bahkan merasa senang.

5. Pelampiasan Rasa Kecewa

Seseorang yang mengalami kekecewaan apabila tidak dapat mengalihkannya ke hal positif, maka ia akan berusaha mencari pelarian untuk memuaskan rasa kecewanya.

6. Pengaruh lingkungan dan Media Massa

Seseorang yang melakukan tindakan menyimpang dapat disebabkan karena terpengaruh oleh lingkungan kerjanya atau teman sepermainannya. Begitu juga peran media massa, sangat berpengaruh terhadap penyimpangan perilaku.

7. Dorongan Kebutuhan Ekonomi

Perilaku menyimpang yang terjadi karena adanya dorongan kebutuhan ekonomi.

Oleh: Muhammad Nur Huda Isnaini

Nim:200304057

Universitas Muhammadiyah Riau

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun