Mohon tunggu...
Huda
Huda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Gizi Universitas Airlangga

Jangan pernah takut gagal, karena kegagalan adalah proses menuju kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ashanty Terjangkit Covid Kembali Usai Pulang dari Turki, Benarkah Pengaruh Penyakit Autoimun?

15 Januari 2022   10:03 Diperbarui: 15 Januari 2022   17:00 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari yang lalu, dikabarkan Ashanty, Istri dari Anang Hermansyah mengalami Covid-19 untuk kedua kalinya usai berlibur dari Turki. Hal tersebut dilansir dalam sebuah media sosial Instagram miliknya @ashanty.ash pada tanggal 7 Januari 2022.

"Buat temen2 dan media diluar sana, maaf sy harus posting ini supaya beritanya benar. Begitu sampai di Indonesia saya PCR dan hasilnya postif". 

Dalam postingan tersebut Ashanty juga menjelaskan bahwa sebelumnya ia melakuakan PCR 2 kali di Istanbul dan mendapatkan hasil yang negatif.

Lantaran Ashanty menderita penyakit autoimun, ia langsung menjalankan karantina/isolasi di sebuah rumah sakit untuk keselamatannya. Salah satu warganet mengomentari postingan tersebut "sudah tau punya penyakit autoimun tapi masih aja nekat liburan keluar negeri". 

Beberapa warganet lain mengkhawatirkan keadaan Ashanty karena memiliki penyakit autoimun tersebut. Lalu apakah autoimun berpengaruh terhadap Covid-19?

Autoimun

Penyakit autoimun merupakan kondisi dimana sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuhnya sendiri. Padahal yang kita ketahui sistem kekebalan tubuh berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan bakteri, virus, dan benda asing lainnya. 

Namun, hal tersebut berbeda kepada seseorang yang memiliki penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh menyerang sel tubuh yang sehat karena beranggapan sel tersebut sebagai organisme asing.

Sumber: sehatq.com
Sumber: sehatq.com

Faktor Penyebab

Penyebab dari autoimun sejauh ini belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang lebih berisiko menderita penyakit autoimun, yaitu:

  • Keturunan/genetik
  • Lingkungan yang dapat berasal dari zat kimia beracun, paparan sinar ultraviolet (UV) berlebih, asap rokok, dan lain sebagainya
  • Perubahan hormon yang sering terjadi pada wanita
  • Infeksi

Pengobatan & Pengaruh Autoimun

Sebagian besar penyakit yang tergolong penyakit autoimun belum dapat disembuhkan, tetapi gejala yang timbul dapat diringankan dan dicegah agar tidak timbul gejala secara tiba-tiba. Pengobatan untuk menangani penyakit autoimun tergantung pada jenis penyakit yang diderita, gejala yang dirasakan, dan tingkat keparahannya. 

Penanganan yang dapat dilakukan oleh orang yang menderita penyakit autoimun yaitu dengan terapi pengganti hormon dan konsumsi obat-obatan yang memliki efek atau pengaruh untuk menekan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, penderita penyakit autoimun lebih rentan terkena infeksi, termasuk Covid-19. 

Oleh karena itu, penderita penyakit autoimun disarankan untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan agar terhindar dari beberapa virus dan bakteri terutama Covid-19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun