Mohon tunggu...
Huda Aulia
Huda Aulia Mohon Tunggu... Guru - huda aulia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai terhadap orang yang sombong dan membanggakan diri." (QS. Al Hadid (57): 23)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengatasi Kerasnya Hati

31 Agustus 2021   12:00 Diperbarui: 31 Agustus 2021   13:28 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tunjukilah aku, dan mudahkanlah petunjuk itu datang padaku. Tolonglah aku menghadapi orang-orang yang menentang ku. Ya Allah jadikan aku dihadapanmu sebagai hamba yang bersyukur, berdzikir, takut patuh dan beribadah padamu. Kepadamulah aku kembali. Ya Allah, terimalah taubatku, bersihkanlah dosaku, kabulkanlah doaku, kokohkanlah hujjah ku, tajamkan lisanku, berilah hatiku hidayah dan singkirkanlah noda hitam dari hatiku ".

3 menghadiri majelis-majelis ilmu yang berisi mau'idhah dan dzikir

Kita harus menghadiri majelis-majelis yang buruk. Sebab, itulah yang menjadi faktor utama yang menjadikan hati mengeras dan rusak. Secara umum, kita harus berhati-hati untuk tidak menodai hati kita dengan keburukan, sebab itu adalah virus berbahaya bagi hati. Semua itu tidak bisa dilakukan kecuali berusaha mendapatkan rahmat Allah, dan mendengarkan kisah orang-orang shalih. Yang demikian dapat melunakkan hati dan menyembuhkannya. Itulah majelis ilmu. Dan, ilmu adalah ibadahnya hati.

Dari abu Hurairah radhiallahu anhu, iya berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,"barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Dan tidaklah suatu kaum berkumpul dalam rumah Allah, mereka membaca Alquran dan mempelajarinya,kecuali akan diturunkan ketenangan kepada mereka dan akan diliputi oleh rahmat Allah, serta malaikat akan menaungi nya. Allah akan senantiasa mengingat mereka yang di dalamnya.

4. Dzikrul maut (mengingat kematian)

Perbanyaklah mengingat kematian yang menjadi pemusnah bagi kenikmatan, pemecah persatuan, dan yang menjadikan anak-anak yang menjadi yatim. Rasulullah SAW selalu mewasiatkan para sahabatnya untuk memperbanyak dzikrul maut.

Dari ubay bin ka'ab radhiallahu anhu, ia berkata,"ketika masuk waktu sepertiga malam, Rasulullah bangun dan berkata, "wahai manusia, ingatlah Allah, ingatlah Allah. Telah datang tiupan pertama sangkakala yang menghancurkan alam diikuti tiupan kedua. Telah datang kematian dengan (segenap kengerian ) yang dibawahnya, telah datang kematian dengan (segenap kengerian) yang dibawahnya ".

Para ulama berkata "dzikrul maut dapat mencegah dari perbuatan maksiat, melunakan hati, menghilangkan kecintaan terhadap dunia dan sedih terhadap musibah. karena kematian adalah mauidoh dan pemisah manusia dari segala yang dimilikinya ".

Orang yang mengingat kematian dengan benar akan merasakan suatu kenikmatan, dan dan zuhud terhadap dunia. Sebagaimana kita ketahui, kecintaan terhadap dunia adalah faktor utama yang mendorong tidak dosa. ketergantungan terhadap dunia juga menjadi sebab mengerasnya hati. Jiwa yang kotor dan hati yang lalai membutuhkan suatu mauidoh dan sarana yang efektif untuk menyadarkannya.

dzikrul maut membuat seseorang memfokuskan perhatiannya kepada alam akhirat yang kekal sekaligus meremehkan dunia, dan tidak berangan-angan panjang. angan-angan yang panjang juga menjadi faktor utama kerasnya hati.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun