Mohon tunggu...
Huda Ahmadi
Huda Ahmadi Mohon Tunggu... -

Kerja Keras, Kerja Cerdas dan Kerja Ikhlas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Profesionalisme Guru Indonesia

23 September 2014   18:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:50 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berawal dari tagging facebook seorang teman yang menganggap saya berada di bidang Matematika, tentang guru yang menyalahkan jawaban PR matematika siswanya. Sebenarnya sejak masalah ini mencuat di medsos, saya tidak banyak ambil pusing, bahkan saat semua tokoh dan ahli matematika dari segala penjuru belahan negeriku Indonesia ini memberikan komentarnya. Saya sama sekali tak ambil pusing atau ikut komentar biar lebih panas dan seru. Saya tetap diam dan menjadi silent reader.
Bukan masalah PR itu, bukan masalah siapa yang salah dan siapa yang benar,  bukan tentang konsep atau konteks yang membuat saya gundah. Saya sebagai guru sekolah dasar yang memang ditugasi untuk menanamkan konsep dan dasar-dasar keilmuan, merasa terlukai. Bahkan pada konsep mudah tentang perkalian yang berasal dari penjumlahan berulang, guru dibully bak maba yang baru kenal dunia kuliah, atau bagaikan tukang kayu yang amatiran, hingga dipojokkan cuma karena salah memasang paku.
Mungkin untuk masyarakat Indonesia guru bukanlah pekerjaan profesional yang tidak dapat digantikan oleh tukang sayur misalnya, atau pekerjaan yang memang memerlukan keahlian khusus. Khususnya untuk guru SD yang CUMA ngajari anak baca tulis dan hitung.
Pantaskah semua guru Indonesia yang telah menempuh pendidikan minimal 4 tahun, kemudian menjalani berbagai diklat untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi disudutkan secara berlebihan seperti ini?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun