Mohon tunggu...
Huda MK
Huda MK Mohon Tunggu... -

memberi batas pada ke-TIDAK puasan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku dan Kopi

8 Agustus 2014   00:14 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:07 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Waktu !! siapa dia?

pagi, siang, sore, malam,

entah istilah apa lagi yang ada

*

Aku!! Siapa aku ?

Butuh waktu bagi-ku untuk tau siapa aku

dan itu telah berlangsung ber waktu-waktu lamanya

*

namun. tidak pada sore ini!

sore dengan secangkir kopi,

pahit yang memaniskan

*

dimanapun, kapanpun waktunya,

kopi selalu berwarna hitam,

berasa pahit,

beraroma khas bawaan lahir.

*

Kopi juga bisa berasa manis karena gula atau susu

apapun bisa berpadu dengan dia.

*

Bisakah aku sperti kopi ?

Mampu tampil beda berbaur menyatu dengan yang lain

Namun kopi tak pernah kehilangan jiwanya

*

inilah aku !

pribadi yang tak lebih baik dari secangkir kopi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun