Mohon tunggu...
Hubertus Gilang Aryasatya
Hubertus Gilang Aryasatya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fresh Graduate

Penggemar sepak bola Eropa asal Sleman yang sesekali memberi opini dan bersajak.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Teruntuk Pembawa Kidung

6 April 2024   12:10 Diperbarui: 6 April 2024   12:21 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi (Sumber: Pixabay/skitterphoto)

Senja berselimut mendung

Kala memandangmu berkidung.

Sebatas pada cahaya pemisah

Dalam kamar yang gelap.

Selagi sajakku belum selesai

Mengalun suara bak permata darimu.

Kemudian bayangan

Hendak menjamah lembut tanganmu.

Disaksikan rindangnya pohon beringin.

Bermandikan cerah sinar mentari.

Saat-saat rasanya biasa,

Padahal aku tersentak

Akan pesona dirimu.

Walau aku tahu

Ada yang telah memilikimu.

Sedari lama kusadari

Andai dirimu dan diriku bersua kembali

Walau entah apakah itu terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun