Senja berselimut mendung
Kala memandangmu berkidung.
Sebatas pada cahaya pemisah
Dalam kamar yang gelap.
Selagi sajakku belum selesai
Mengalun suara bak permata darimu.
Kemudian bayangan
Hendak menjamah lembut tanganmu.
Disaksikan rindangnya pohon beringin.
Bermandikan cerah sinar mentari.
Saat-saat rasanya biasa,
Padahal aku tersentak
Akan pesona dirimu.
Walau aku tahu
Ada yang telah memilikimu.
Sedari lama kusadari
Andai dirimu dan diriku bersua kembali
Walau entah apakah itu terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H