Mohon tunggu...
Hubertus Gilang Aryasatya
Hubertus Gilang Aryasatya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fresh Graduate

Penggemar sepak bola Eropa asal Sleman yang sesekali memberi opini dan bersajak.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kisah Taman Keempat

26 Maret 2024   07:45 Diperbarui: 26 Maret 2024   07:46 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi Taman (Sumber: Dok. Hubertus Gilang Aryasatya)

Hari demi hari lama tak kulihat pada melati.

Detik demi detik lama tak kupetik pada mawar.

Dari kursi-kursi,

Terheran-heran kemanakah diriku.

Dari Ukir bediri.

Menangis-nangis kemanakah diriku.

Sungai sedia air mata.

Beringin sedia payung.

Jembatan sedia pelukan.

Rumput sedia bayang-bayang.

Ohh taman merindukan aku.

Lama ku tak berpijak pada dirinya.

Kekuatanku terkulai tapi luruh.

Kelak kupeluk untuk dirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun