Mohon tunggu...
Inez Dwijayanti
Inez Dwijayanti Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Certified Associate Wealth Planner

https://helloinez.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

5 Tips Cerdas Finansial untuk Generasi Milenial

10 Juni 2018   23:55 Diperbarui: 22 Juni 2018   21:05 2015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nggak terasa ya, Lebaran tinggal menghitung hari. Pasti senang banget dong ya? Sudah belanja untuk Lebaran? Atau mungkin sebagian dari kita sudah menghabiskan THR ( Tunjangan Hari Raya ) untuk keperluan lebaran? Entah itu beli baju baru, handphone baru, kamera baru biar seperti vlogger di Youtube, serba baru semuanya. Beberapa teman saya pun yang merupakan generasi millenials mengeluhkan THR hanya untuk membayar hutang-hutang kartu kredit dan cicilan lainnya. 

Sebenarnya apa sih yang salah? Kenapa THR cepat banget habisnya? Kenapa gaji sebulan yang segitu-gitu aja nggak pernah cukup, bahkan sudah naik gaji pun masih aja kurang. Padahal dulu gaji 4 jutaan sekarang gaji 7 jutaan. 

Udah naik banyak masih aja kurang. Menurut mas Budi Raharjo, Direktur OneShildt Financial Planning, naiknya gaji seseorang diikuti dengan perubahan gaya hidupnya juga. Jadi nggak heran, kalau dulu pas gaji masih 4 jutaan nongkrongnya di warkop deket kantor, setelah gaji meningkat nongkrongnya di coffe shop yang harga secangkir kopi 50 ribuan.

Gaya hidup yang berubah memang menjadi salah satu penyebab keuangan millenials tidak sehat. Memang menahan diri untuk menyenangkan diri sendiri itu susah. Menunda kesenangan apalagi. Sulit! Bisa nggak sih untuk membuat keuangan millenials menjadi sehat? Jawabannya tentu bisa, tapi butuh disiplin dan pengorbanan. Lalu bagaimana caranya supaya generasi millenials dapat mengelola keuangannya dengan baik? Menurut sharing dari mas Budi Raharjo, agar gaya hidup millenials dapat seimbang harus cerdas dalam mengelola finansial. Yuk kita simak kecerdasan finansial apa saja yang harus dimiliki oleh generasi millenials.

Artikel ini juga dimuat di website pribadi saya https://helloinez.com/5-tips-cerdas-finansial-untuk-generasi-milenial/

1. Kecerdasan Penghasilan

pexels.com
pexels.com
Penghasilan terdiri dari penghasilan aktif dan pasif. Penghasilan aktif didapatkan dari bekerja, menukarkan waktu kita dengan uang, sedangkan penghasilan pasif didapatkan dari aset kita yang memberikan pemasukkan tambahan seperti misalnya saja sewa rumah. 

Kecerdasan penghasilan aktif memiliki masa produktif yang terbatas dikarenakan pertambahan umur yang membuat kita memasuki usia tidak produktif. Oleh sebab itu diperlukannya perencanaan keuangan yang matang agar dapat merencanakan masa depan kita.

    2. Kecerdasan Mengelola

pexels.com
pexels.com
Pernahkah kita ada di situasi dimana saat pertengahan bulan atau tanggal tua uang kita sudah habis? Nah inilah pentingnya kecerdasan mengelola keuangan. Untuk memulai mengelola keuangan dengan baik, hal yang pertama kali harus kita lakukan adalah dengan mencatat dengan detail setiap hari pengeluaran dan mengkategorikannya, sehingga nanti saat ingin membuat perencanaan keuangan bulanan, kita sudah bisa memperkirakan pos pengeluaran apa sajakah bulan itu. Disinilah kita membutuhkan sikap disiplin untuk mengalokasikan dana dan menahan diri untuk bersenang-senang supaya tidak susah di akhir bulan.

    3. Kecerdasan Mengembangkan Uang

pexels.com
pexels.com
Kecerdasan ini harus dimiliki oleh millenials, karena dengan menginvestasikan uangnya, diharapkan millenials dapat mencapai tujuan keuangan yang ingin dicapai. Aset terbagi menjadi 2, yaitu aset konsumtif dan aset produktif. Aset konsumtif adalah aset yang habis dipakai, misalnya saja handphone, mobil. Aset ini mengalami penurunan dari tahun ke tahun. 

Untuk aset produktif adalah aset yang mengalami peningkatan, seperti misalnya, tanah, saham, properti. Setiap investasi memiliki keuntungan dan resiko, tergantung dari karakter millenials, ingin yang aman-aman saja dengan bunga pasti dan jangka waktu yang sudah ditentukan bisa memilih deposito. Jika ingin pendapatan yang lebih tinggi bisa memilih instrumen investasi berupa reksadana, dan saham.

    4. Kecerdasan Proteksi

pexels.com
pexels.com
Nah, untuk proteksi banyak kaum millenials masih kurang perhatian nih. Padahal ya ini sangat penting untuk menjaga arus keuangan kita. Hal yang tidak dapat diduga adalah sakit. Coba bayangkan bila kita mendadak sakit dan membutuhkan biaya banyak dan mengambil biaya pengobatan dari tabungan. Hal itu membuat keuangan kita di bulan tersebut menjadi bermasalah, bahkan untuk menutupi biaya pengobatan sampai hutang. 

Oleh sebab itu penting bagi millenials untuk memproteksi diri sendiri dengan asuransi kesehatan. Dengan membayar premi bulanan apabila sewaktu-waktu sakit dan perlu dirawat di rumah sakit, millenials tidak perlu mengambil uang dari tabungan, cukup dengan klaim asuransi saja.

Selain asuransi kesehatan, ada juga asuransi jiwa. Jadi apabila terjadi resiko kematian akibat penyebab alami atau kecelakaan, keluarga yang ditinggalkan tetap dapat melanjutkan kehidupan dengan memanfaatkan biaya klaim dari asuransi jiwa tersebut.

    5. Kecerdasan Mencari Informasi

pexels.com
pexels.com
Nah kecerdasan ini diperlukan millenials agar tidak salah dalam menentukan instrumen investasi dan proteksi apa saja untuk merencanakan keuangannya. Diperlukan pengetahuan yang mumpuni, agar dapat mengendalikan resiko dalam berinvestasi. Yang pasti, millenials harus tahu apa tujuan keuangan yang ingin dicapai sehingga bisa menentukan instrumen investasi yang tepat.

Dengan memulai merencanakan keuangan dari sekarang, millenials diharapkan dapat menghargai uang dengan lebih baik serta mencapai tujuan keuangannya. Bagi millenials yang baru mau memulai merencanakan keuangannya, Danamon mengeluarkan D-Save yang bisa membantu millenials mengatur kebutuhan bulanan dan investasi jangka panjang. 

Tabungan yang memang ditujukan kepada millenials ini memberikan berbagai kemudahan serta benefit yang berbeda daripada bank konvesional lainnya. Buka rekening D-Save hanya dengan mendownload aplikasi Danamon di playstore serta upload foto ktp dan foto diri. 

dok: danamon
dok: danamon
Untuk verifikasi datanya juga sangat mudah, cukup dengan video call contact center dan kurang dari 3 menit rekening sudah  aktif. Benar-benar terobosan baru dalam menyederhanakan prosedur buka rekening baru! Kalau dulu kita mau membagi uang untuk pos anggaran tertentu, biasanya kita siapkan amplop dan menuliskan nama anggarannya, atau bahkan buka rekening baru, dengan D-Bank cukup 1 rekening bisa memiliki multiple sub account. 

Jadi dengan D-Bank kita bisa membuat anggaran untuk jalan-jalan, beli kebutuhan harian, nabung nikah dan tujuan keuangan lainnya. Masih kurang? Nggak perlu bayar biaya admin! Bisa disimpen uangnya buat beli es cendol. Masih kurang juga? Gratis biaya tarik tunai 10 kali di jaringan ALTO/ ATM BERSAMA tanpa minimum saldo dan gratis transfer online antar Bank sebanyak 10 kali. 

Di D-Save juga nggak ada pinalti bila saldo di bawah minimum. Cuma klik klik langsung jadi deh rekening D-Save kamu. Kamu juga bisa menerapkan kecerdasan mengembangkan uang dengan fitur yang ada di D-Save plus ini karena suku bunganya yang cukup tinggi ( up to 4 % ). 

Dengan membuka rekening D-Bank dan melakukan transaksi minimal IDR 100.000 kita bisa mendapatkan voucher Go-Pay sebesar IDR 100.000. Dapat juga cashback 50% dari Go-Pay Maksimal IDR 50.000 selama 3 bulan. Untuk informasi syarat dan ketentuan dapat melihat gambar berikut.

dok: danamon
dok: danamon
Jadi tunggu apalagi? Ayo buka rekening D-Save dan mulai mengatur gaya hidupmu agar tercapai semua tujuan finansialmu. It's not your salary make that make you rich. Its your spending habit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun