Kami ingin memberikan kesempatan kepada anak-anak di daerah luar dan 3T untuk mengenal dunia industri digital.
Kurangnya Minat dan Keterlibatan dalam Proses Pembelajaran
Dalam sistem pendidikan tradisional, kurangnya minat dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Banyak siswa merasa bosan dengan metode pengajaran yang monoton dan kurangnya relevansi materi dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini menghambat potensi siswa untuk belajar dengan maksimal.
"Lingkungan pembelajaran yang tidak menginspirasi ternyata bisa menghambat proses pembelajaran, kang," ucap Kang Helmi.
Disadari atau tidak, sistem pendidikan konvensional memiliki kurikulum yang kaku, kurang fleksibilitas dalam memenuhi kebutuhan dan minat individu siswa. Belum lagi materi yang diberikan masih kurang relevansinya dengan kehidupan sehari-hari dan kebutuhan dunia industri.
Jika materi yang diajarkan tidak terlihat relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa, mereka mungkin tidak melihat nilai penting dalam mempelajarinya. Siswa merasa tidak dilibatkan sehingga mereka mungkin tidak mencapai potensi penuh mereka dalam belajar.
Dengan menyadari masalah seperti ini, Kang Helmi membangun Yayasan Alkademi Karya Bangsa; program Jong Academy merupakan salah satu projek program untuk mengembangkan pendekatan pendidikan yang lebih inklusif, inspiratif, dan relevan bagi siswa.
Pembelajaran yang menarik, interaktif, dan berfokus pada kebutuhan individu dapat membantu mengatasi kejenuhan, meningkatkan motivasi, dan membangkitkan minat belajar siswa.
Program Gratis Disalurkan Langsung Kerja
Bertemu langsung dengan Kang Helmi menuntaskan rasa penasaran saya selama ini.Â
"Bayangkan saja, 2 persen dari 600 ribu lulusan kampus informatika per tahun yang memilih berkarir sebagai programmer IT. Sementara, kebutuhan tenaga IT diperkirakan mencapai 10 juta talenta IT!" seru kang Helmi yang menceritakan kesedihannya tersebut.