Dari kisah om Ayong dan istri, saya mengenali "risiko". Risiko adalah akibat yang menakutkan, tak mengenakkan, tak nyaman. Sebuah kerugian atau bahaya dari suatu tindakan, perbuatan atau keadaan.
Contoh kita sudah taat pada rambu lalu lintas, tapi ada saja keadaan yang menyebabkan kita ditimpa kecelakaan. Seperti halnya tabrakan beruntun.
Artinya, selama kita masih hidup, risiko pasti selalu ada dan bisa datang tanpa terduga.
Bijak Mengelola Risiko Kehidupan
Secara umum, kita tak mampu menangani semua risiko. Jadi bagaimana caranya mengelola risiko dengan bijak, agar setiap kerugian akibat risiko tersebut menjadi seminimal mungkin.
Salah satu solusi bijak untuk mengelola risiko adalah dengan memindahkan risiko melalui asuransi. Asuransi merupakan salah satu bentuk pengendalian risiko yang dilakukan dengan cara mengalihkan risiko dari satu pihak ke pihak lain.
Sejalan dengan meningkatnya pola pikir asuransi, masyarakat kini mulai memahami bahwa asuransi merupakan bagian dari manajemen risiko yang memberikan jaminan dan proteksi.
Pandemi Covid-19 banyak mengubah pola kehidupan masyarakat menjadi digital. Sama halnya pempek om Ayong yang kini mulai berjualan secara online.
Kini, asuransi pun bisa melalui dalam jaringan. Dulu asuransi hanya dapat diakses secara konvensional lewat agen. Sekarang bisa dibeli mandiri secara online.
Semua Orang Butuh Asuransi Kesehatan
Wajar jika kita bertanya berapa besar biaya premi polis asuransi kesehatan. Banyak pertimbangan saat membeli asuransi di saat situasi kondisi pandemi dan dampak ekonominya.