Gerobak pempek andalan om Ayong berjualan kembali. Dua raut wajah dengan senyum terkembang menyambut kedatangan saya.
"Wah senang sekali sudah berjualan kembali," ujar saya.
Tepat dua tahun om Ayong dan istri tidak berjualan pempek. Kali ini dia berjualan di tempat barunya. Tanpa harus mendorong gerobak dan parkir di pinggir jalanan. Pembeli yang datang akan merasakan keramahan dari pasangan suami istri ini.
Saya memesan pempek dos; berbahan dasar sagu dan telur saja tanpa ikan yang nikmat sambil menyeruput cuko pedas. Aroma dari pempek yang baru diangkat dari penggorengan memang sungguh menggoda.
Kembali Setelah Dua Tahun
"Cukonya mau dipisah atau dicampur?" tanya om Ayong.
"Dipisah!"
Anak sulungnya mengantarkan pesanan ke meja saya. Saya mengambil garpu untuk menikmati gigitan pertama. Rasanya masih senikmat yang dulu.
Om Ayong sedang meniriskan pempek dari penggorengan. Gerak tubuhnya tidak secekatan dulu. Penyakit jantung yang dideritanya penyebab semua itu.