Cara mudah perhatikan saja jumlah likes dan commentnya apakah terlihat organik.
3. Lihat Riwayat Kerjasama Influencer
Influencer sendiri banyak yang telah bekerjasama dengan brand untuk mempromosikan produk. Seandainya kamu memang mengincar influencer yang pernah mempromosikan brand kompetitormu, tanyakan apakah kamu bermasalah jika influencer pernah mempromosikan produk kompetitor?
Atau, ada juga influencer yang asal mengambil produk misalnya hari ini produk A, besok lusa produk B yang mana produk A dan B adalah kompetitor.
4. Cocokkan Budget
Setiap influencer memiliki aturan sendiri dalam mengajak kerjasama. Coba cari apakah harga yang mereka tawarkan cocok dengan budget marketing kalian. Kalau tidak, bisa bernegosiasi sesuai harga yang cocok.
Apalagi harga setiap influencer itu berbeda sesuai dengan kualitasnya.
Anggap harga yang dikeluarkan memang untuk biaya promosi karena kalian sudah masuk ke era digital marketing, bukan lagi metode pemasaran tradisional seperti koran, atau radio.
Pada akhirnya, “pengaruh” seorang influencer itu bermuara pada dua karakter. Pertama, mereka dikenal karena sesuatu dalam komunitas sasaran (target market). Kedua, mereka bisa mempengaruhi tindakan orang sekitar sesuai sasaran.
Saya sendiri percaya, ada banyak influencer sejati yang memang menghasilkan konten hebat dan menambah nilai bagi komunitas mereka.
Kalian para brand, apakah sudah menggunakan influencer sebagai bagian dari kampanye marketing? Diskusi di kolom komentar yuk!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H