Merasa fear of missing out (FOMO) jiwa saya pun mengatakan kalau saya harus segera mendatangi Dunkin Donuts untuk mencoba donat varian terbarunya dari donat klasik yang mereka kombinasikan dengan waffle, maka jadilah Ddoffle!
Lewat instagram resminya Dunkin Donats mengumumkan kalau mereka ingin menghadirkan "waffle" yang tengah trend belakangan ini setelah croissant dipenyet menjadi croffle, maka kini donat yang dipenyet.
Di tengah ramainya orang-orang mencari croffle paling enak dalam dunia kuliner Indonesia, tak sedikit orang pun mencoba berinovasi. Maka kita menemukan banyak orang yang mengikuti arus.
Berbeda dengan Dunkin Donuts yang saya rasakan mereka tak hanya mengikut arus dengan bikin "croffle" melainkan menyulap donat klasik mereka yang serupa.
Kebetulan pagi ini memang saya sedang mencari tempat untuk bekerja di depan laptop. Maka, tercetuslah hasrat untuk bisa mencoba Ddoffle ini. Begitu tiba di depan kasir, saya segera menunjuk jari ke arah gambar tiga donat waffle yang terlihat menggiurkan.
Kudapan ringan ini dibandol sepaket isi tiga dengan varian rasa cinnamon, cheese, dan original. Sepaket isi tiga ini harganya Rp 35 ribu saja tanpa perlu capek menunggu PO.
Menarik ya!
Saya pun juga memesan secangkir kopi hitam hangat sebagai teman minum sambil menyantap tiap gigitan ddoffle!
Penampakan awal dari donat dipenyet ini cukup besar dan saat pesanan saya sampai ddoffle masih dalam keadaan hangat! Saya yakin ini bakal menjadi pengalaman menikmati donat yang menarik karena suhu temperatur yang hangat membuat makan pun lebih nikmat.
Dan benar dugaan saya, kalau donat Dunkin yang dibuat dari bahan pastry yang fresh ini memberikan tekstur ddoffle sangat lembut dan empuk.
Rasa original yang berupa sugar glazed dan rasanya pas. Tidak ada rasa pahit di akhir lidah. Berpadu baik dengan tekstur ddoffle yang lembut. Sedangkan, untuk rasa cinnamon juga nikmat walau pengalaman makan saya agak berkurang karena aroma kayu manisnya kurang kuat. Tapi tak jadi masalah.
Sisa satu lagi yaitu varian keju yang memang sengaja saya diamkan lama agar kering dan keras.
Ternyata tekstur ddoffle yang sudah mengeras memang mengurangi kenikmatan makan. Tidak ada rasa empuk dan lembut seperti di awal. Yang ada saya mendapatkan rasa garing crunchy.
Menurut saya, rasa donat dipenyet dari Dunkin Donats ini lumayan enak dan cocok di lidah saya. Apalagi kalau dinikmati bersama kopi hangat.
Karakter yang dibawa oleh ddoffle tidak merubah kekhasan donat klasik dari Dunkin.
Menurut kamu, apakah ddoffle ini masih saudara croffle?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H