Tahun 2020 kemarin menjadi tahunnya kopi dalgona. Orang-orang di rumah saja hingga mencari kesibukan dengan mengocok kopi hitam hingga karamelisasi dan diberikan susu UHT. Dalgona menjadi hype tahun lalu.
Kini, tahun 2021 kita juga menemukan jajanan yang membuat orang latah untuk ikut membuatnya yaitu croffle.
Croffle termasuk jenis pastry yang menggunakan adonan croissant yang sepenuhnya dimatangkan dalam cetakan waffle.
Saya ingat bagaimana toko pastry di Palembang ketika hadirnya croffle, ibu-ibu rela mengantri dua jam hanya untuk mendapatkan 3 potong croffle yang dijual.
Belum lagi kalau ada pembeli yang harus kecewa ketika pulang dengan tangan kosong, padahal sudah antri. Tak jarang mereka komplain karena menunggu lama, atau saat datang ternyata pesanannya sudah habis.
Apa yang menarik dari Croffle?
Layaknya waffle, para penjual pun menjual dengan berbagai pilihan topping rasa saus. Seperti coklat, ovomaltine, keju, daging asap dan lainnya. Tapi biasanya versi original juga diminati karena gurih dan manis.
Beberapa kali saya mendapatkan kiriman croffle buatan dari relasi saya. Mereka sepertinya mencoba untuk riding the wave dan mencari pundi receh. Tentu saja dampaknya mereka menjadi kewalahan dengan serbuan para pembeli.
Sekarang, saya rasa penjualannya mulai meluas. Banyak juga pebisnis online hingga kedai-kedai kopi yang menawarkan croffle sebagai jajanan hidangan bersama kopi.
Menebak-nebak apa sih yang bikin orang tergila-gila dengan croissant dipenyet ini?
- Krispy kulit hasil dari karamelisasi gula di bagian permukaan membuat orang-orang senang.
- Aroma buttery yang harum, apalagi kalau pembuatnya menggunakan butter berkualitas tentunya rasanya makin rich.
- Tekstur yang membuat ada bagian empuk, tapi kebanyakan orang-orang gagal membuat croffle menjadi bentukan seperti roti.