Mohon tunggu...
Deddy Huang
Deddy Huang Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Marketing Enthusiast | Blogger | Food and Product Photographer

Memiliki minat di bidang digital marketing, traveling, dan kuliner. Selain itu dia juga menekuni bidang fotografi sebagai fotografer produk dan makanan. Saya juga menulis di https://www.deddyhuang.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Mungkinkah Startup Lokal Go Nasional? Petik Inspirasi dari 5 Startup Nasional Ini

5 Agustus 2021   14:48 Diperbarui: 5 Agustus 2021   14:57 11876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Memangnya mudah bangun startup?" ledek Jonatan, temanku yang telah lama berkecimpung di dunia StartUp sambil tersenyum.

"Kamu tidak bertanya sudah berapa banyak jatuh bangun dan ditolak oleh investor?" serunya kembali setelah saya berbagi cerita mengenai startup di Indonesia.

Dua tamu yang duduk di pojokkan menjadi saksi bisu melihat Jonatan tertawa menggelegar ke arah saya. Tak menyangka responnya diluar ekspektasiku. Namun, saya justru mendapatkan banyak pandangan baru mengenai startup.

Saya ingin bercerita mengenai pengalaman seru selama dua hari mengikuti LokalCorn Web Series 2021 dari Tribunnews dan Hp Indonesia.

***

Kemunculan Startup Lokal

Peluang dunia digital di Indonesia masih luas karena teknologi semakin ketat berkembang. Buktinya ditandai dari lahirnya unicorn dan decacorn yang produknya ramai di pasaran.

Situasi saat ini, banyak orang mendambakan menjadi seperti Nam Do-San sejak meledaknya film Start Up.

Namun, tak sedikit pula yang mendukung Han Ji Pyeong atas sikapnya yang selalu "pedas" untuk memberikan kritikan secara blak-blakan.

Kalau berbicara mengenai perusahaan rintisan atau startup, sering kali juga kita dibenturkan dengan teknologi. Orang akan meragukan kemampuan, seperti "Teknologi kalian pasti bagus. Namun, bisa apa?"

Peningkatan Jumlah StartUp di Indonesia

Data StartUp di Indonesia (sumber : indonesiabaik.id)
Data StartUp di Indonesia (sumber : indonesiabaik.id)

Jumlah perusahaan rintisan yang ada di Indonesia makin meningkat tiap tahunnya. Bukan hanya pemain ibukota saja, namun lokal pun juga ingin menjadi entrepreneur muda.

Bahkan, berdasarkan uraian laporan Indonesia Digital Creative tahun 2018, ada 1000 perusahaan rintisan yang telah menjamur. Pertumbuhan pengguna jasa internet di Indonesia turut mendorong perusahaan rintisan di Tanah Air untuk tumbuh. Selaras dengan data yang dipaparkan Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) mengenai pertumbuhan penggunaan internet.

Pertumbuhan digital juga didorong oleh aktivitas masyarakat yang lebih sering belanja daring, penggunaan aplikasi untuk belajar dan bekerja serta mengonsumsi konten digital.

Walau kenyataannya saat ini hanya sebagian kecil yang dapat bertahan. Tahun 2020 tampak tidak nyaman untuk start up, banyak startup tidak survive.

Posisi startup Indonesia di dunia (sumber : startuprangking.com)
Posisi startup Indonesia di dunia (sumber : startuprangking.com)

Dari laman startuprangking.com yang saya akses 1 Agustus 2021, posisi Indonesia terlempar jauh di posisi ke-15 untuk salah satu perusahaan startup.

Lantas kita harus bagaimana?

Diajak Kreatif Lewat LokalCorn Webinar Series

LokalCorn Webinar Series (sumber : Youtube LokalCorn)
LokalCorn Webinar Series (sumber : Youtube LokalCorn)

Secara daring, pada tanggal 27 dan 28 Juli 2021, Tribunnews dan Hp Indonesia membongkar rahasia para startup dalam mengembangkan ide dan scale up bisnis lewat web series LokalCorn.

Dari webinar ini diharapkan dapat memberikan peluang bagi pebisnis muda dunia digital di Indonesia. Mereka jeli memanfaatkan momentum akselerasi ke dalam sebuah ajang StartUp lokal untuk go nasional.

Acara ini sangat mind blowing, kepala saya penuh dengan ide berbalut decakan kagum. Apalagi hadirnya 5 narasumber yang disebut "Rocket" ini menjembatani peluang bagi para startup lokal. Pasalnya, ilmu yang dibagikan memang "daging" dari materi yang disampaikan.

Siap mengikuti webinar LokalCorn (sumber : deddyhuang.com)
Siap mengikuti webinar LokalCorn (sumber : deddyhuang.com)

Hari Pertama Penuh Tamparan Ide

Pada sesi webinar hari pertama LokalCorn, menghadirkan tema "Kembangkan Diri, Ide dan Potensi StartUp untuk Kompetisi di Kancah Nasional".

Tiga Rocket, sebutan untuk narasumber webinar berbagi insight bisnis mereka secara umum. Hadir founder TokoWahab William Sunito dan co-founder WomenWorks Fransiska P. W Hadijidjana. Serta Gibran Huzaifah, co founder eFishery sebagai pembicara.

Ketiga narasumber di hari pertama dengan gamblang menjelaskan trik dan pengalaman mereka untuk membangun usaha yang telah dijalani.

1. Toko Wahab, B2B Ecommerce Bahan Kue dan Pastry

Profile William Sunito (sumber : Youtube LokalCorn)
Profile William Sunito (sumber : Youtube LokalCorn)

Fenomena startup yang luar biasa bisa mencerminkan kita sebagai bangsa ingin maju. Saya ingat Jonet pernah berkata, suatu negara maju kalau jumlah entrepreneur 6-7% dalam sebuah negara. Salah satu faktor utama peningkatan industri terutama startup.

"Rumus startup itu sebenarnya gak susah kok. Cari dulu permasalahannya apa. Lalu kamu punya solusi apa?" seru William Sunito sebagai CEO TokoWahab lulusan University of Washington yang sharing mengenai "Journey and Sustainable."

Penerima penghargaan Forbes 30 under 30 Asia 2021, William menceritakan kisah dibalik TokoWahab yang berawal dari bisnis kecil keluarganya di bidang bahan sembako pada tahun 1957.

Cara TokoWahab Berhasil (sumber : Youtube LokalCorn)
Cara TokoWahab Berhasil (sumber : Youtube LokalCorn)

Cara William membangun Tokowahab.com sebagai platform e-commerce yang menyediakan bahan baku untuk UMKM bakery dan pastry patutlah kita pelajari.

Sebagai B2B E-Commerce for Bakery & Pastry Ingredients, Toko Wahab telah terhubung langsung dengan distributor, importir dan manufaktur. Kini terdaftar ada lebih 4000 Usaha Mikro Kecil dan Menengah - UMKM dan lebih dari 25 brand nasional dan internasional.

Willian berpesan untuk memulai bisnis StartUp tak bisa hanya fokus ke seberapa besar keuntungan yang diterima, tapi berkelanjutan dan data berdampak bagi masyarakat luas.

7 Persepsi Keliru Entrepreneurs Menurut William Sunito

Di awal merintis, orang akan melihat menjadi seorang entrepreneur itu enak dilihat.

Padahal dibalik itu, William harus bekerja untuk mencari ide. Sejar 2015, dia mengutamakan value sebagai Wholesale price, trust, Convenience dan Education. Inilah yang membuat TokoWahab.com diminati karena bukan hanya menjual produk, tapi juga memiliki baking center sendiri dan kerap mengundang para UMKM serta bekerja sama dengan brand untuk memberikan pengajaran kepada UMKM.

Value ini yang memberikan pembeli balik lagi dan membuat bisnis di TokoWahab.com berkelanjutan hingga sekarang.

Apakah menjadi Entrepreneurs terlihat keren? (sumber : Youtube LokalCorn)
Apakah menjadi Entrepreneurs terlihat keren? (sumber : Youtube LokalCorn)
Banyak orang hanya melihat kulitnya saja, tanpa tahu bagaimana proses seorang entrepreneurs berjuang.

Ada 7 misperception yang dikemukakan oleh William :

  1. Entrepreneurs are mercurial individualists. Seorang entrepreneurs tidak bisa bekerja seorang diri. Tetap butuh tim untuk mendukung bisnisnya.
  2. Entrepreneurs are the smartest and most high achieving people in the room. Bicara pendidikan, William memiliki pandangan kalau bukan berarti harus pintar saja, melainkan bagaimana anak muda bisa eksekusi ide menjadi sebuah hasil.
  3. Entrepreneurs are born, not made. Sebagai orang Cina, saya sering mendengar kenapa saya tidak berdagang layaknya orang Cina. Seorang entrepreneur sendiri merupakan pilihan dari diri kita, yang dilengkapi dengan kerja cerdas dan peras.
  4. Entrepreneurs love risk. Seorang pebisnis berani mencoba hal baru dan berani ambit risiko. Seperti kisah Seo Dal Mi, Nam Do San, Han Ji Pyeong, serta Seo In Jae. Mengapa modal berani dan tidak takut sangat dibutuhkan? Karena kesempatan tidak datang dua kali.
  5. Entrepreneurs are successful because they are charismatic. Pesan dari William yang saya ingat adalah kalau kite tidak bisa membuat semua orang puas.
  6. Entrepreneurs are lucky. Keberhasilan suatu bisnis tidak datang dengan tiba-tiba. Seperti TokoWahab.com yang dikenal dari 2016, William tidak patah semangat untuk meraih kesuksesan dalam bidang bisnis tanpa koneksi. Ia melakukan banyak cara untuk meraih koneksinya sendiri hingga tahun 2020 banyak dikenal orang.
  7. Entrepreneurs are undisciplined. William mengajarkan untuk berhasil kita pun harus fokus dan disiplin.

Wajar kesuksesan Toko Wahab tidak datang begitu saja melainkan harus dibangun. Dalam materi presentasinya, William juga berbagi tentang konsep bisnis yang membuat seorang entrepreneur berhasil yaitu ditentukan beberapa faktor.

Entreprenuership Success Pie (sumber : Youtube LokalCorn)
Entreprenuership Success Pie (sumber : Youtube LokalCorn)

Konsep entrepreneruship success pie ini memetakan cara sederhana untuk sukses :

  • Market. Pelaku usaha harus dapat memetakan kebutuhan pembeli. Dari kacamata itu kita baru bisa melihat peluang yang sedang dibutuhkan masyarakat sebagai solusi.
  • Ide. Orisinil gagasan yang datang ketika kita bisa menangkap permasalahan di lingkungan dan menemukan solusinya.
  • Team. Pebisnis harus bisa menemukan team yang berlandaskan komunikasi yang baik serta memiliki kesamaan visi.
  • Eksekusi. Tidak ada yang tahu apakah berhasil atau tidak kalau tanpa eksekusi. Hal terpenting setelah menemukan ide adalah dengan mewujudkannya.

2. WomenWorks

Fransiska - WomenWorks (sumber : Youtube LokalCorn)
Fransiska - WomenWorks (sumber : Youtube LokalCorn)

Bicara entrepreneur tak lepas dari kesetaraan gender. Hari ini, perempuan juga berani dalam mengambil andil untuk menjadi entrepreneur.

Kisah Fransiska dalam membangun platform WomenWorks untuk memberdayakan hingga mengembangkan potensi perempuan di industri teknologi sangat menginspirasi. WomenWorks merupakan platform peer to peer pertama wanita yang memberdayakan wanita untuk membangun koneksi guna tetap relevan di dunia kerja.

WomenWorks berkembang memberdayakan perempuan (sumber : Youtube LokalCorn)
WomenWorks berkembang memberdayakan perempuan (sumber : Youtube LokalCorn)

Industri sekarang tidak hanya untuk sosok maskulin naja. Fransisca melihat ekosistem bisnis untuk wanita sangat menantang, dan juga dinamis. Sehingga butuh pengarahan dan sosok mentor yang berpengalaman. Makanya WomenWorks ingin menjadi mendampingi para perempuan untuk bisa lebih mandiri.

Ada 3 resep ala Fransiska untuk sukses :

  1. Teamwork. Fransiska mengatakan bahwa support system dalam suatu tim perusahaan sangat berpengaruh pada berkembangnya perusahaan. Memiliki orang yang berkompetensi tentu akan membuat tim bisnis menjadi lebih sulit.
  2. Problem. Tidak ada bisnis yang tidak berjumpa dengan masalah. Kepercayaan dan kekompakan tim menjadi modal utama dalam membangun bisnis. Sikap saling percaya dapat dibangun melalui komunikasi yang baik, serta mencari solusi bersama dalam menyelesaikan masalah.
  3. Produk yang bagus. Untuk mendapatkan produk yang bagus tentu butuh proses dan uji coba.

Melihat ke belakang, WomenWorks memiliki visi dalam empowerment perempuan. Sebagai perempuan seharusnya memiliki kemampuan baik dalam hal usaha maupun kemampuan mengendalikan diri dapat menjadikan mereka mandiri.

3. eFishery, Berawal Dari Ide Kecil Memberi Makan Ikan

Founder eFishery dalam LokalCorn Webinar (sumber : Youtube LokalCorn)
Founder eFishery dalam LokalCorn Webinar (sumber : Youtube LokalCorn)

Inti dari startup sendiri umumnya terkait dengan konsep ambisi, inovasi, skalabilitas, dan pertumbuhan. Biasanya, startup menawarkan produk/jasa yang saat ini belum ditawarkan atau belum terlalu dikenal di pasaran.

Seperti Gibran Huzaifah, co-founder eFishery yang mengungkapkan bagaimana proses scaling up bisnis startup kecil untuk menjadi besar lewat bidang akuakultur.

Membangun bisnis digital multi dari nol, seperti ungkapnya "Zero to Thousand".

From 0 to 1000 (sumber : Youtube LokalCorn)
From 0 to 1000 (sumber : Youtube LokalCorn)

Perjalanan eFishery bermula dari ide menciptakan inovasi teknologi untuk mengontrol pakan ikan di kolam. Dengan target para pemilik kolam, pakan ini dapat dilakukan lewat jarak jauh dengan menggunakan pesan singkat SMS.

Ide ini muncul ketika Gibran sering interaksi dengan petani ikan dan munculah inspirasi dari dosennya yang melihat pemberian pakan ikan akan menjadi trend dalam waktu 5 - 10 tahun.

Gibran menemukan masalah yang terjadi pada petani ikan bahwa pemberian pakan mahal, dan apabila makan berlebihan berimbas ikan bisa mati. Sepak terjang Gibran dalam pengembangan teknologi alat pemberi pakan ini membuahkan hasil.

Berawal dari kolam kecil. (sumber : Youtube LokalCorn)
Berawal dari kolam kecil. (sumber : Youtube LokalCorn)
eFishery berawal dari garasi (sumber : Youtube LokalCorn)
eFishery berawal dari garasi (sumber : Youtube LokalCorn)

Transformasi eFishery (sumber : Youtube LokalCorn)
Transformasi eFishery (sumber : Youtube LokalCorn)

Lalu, Gibran membuat alat yang berasal dari tong plastik hingga bisa diluai ke para petani. Awalnya alat hanya untuk memberi pakan ikan dan udang kini menjadi smart feeder yang lebih terintegrasi dalam mengatasi masalah dari hulu sampai hilir.

Solusi yang ditawarkan oleh Gibran untuk menciptakan alat pakan berbasis teknologi ini sekarang sudah dapat dikontrol jarak jauh. Petani bisa mencatat kapan panen, jumlah ikan mati, jenis ikan yang dipelihara, hingga merek pakan yang digunakan. Semua data tersebut masuk dalam server eFishery.

eFishery tampilan baru (sumber : Youtube LokalCorn)
eFishery tampilan baru (sumber : Youtube LokalCorn)

Di hari pertama ini, saya merangkum untuk mendapatkan benang merah bahwa di dalam mengembangkan startup selalu diawali dengan membuat rencana bisnis, mewujudkannya dengan dana yang dimiliki, dan mengembangkannya hingga menjadi bisnis yang layak serta menarik para investor. Apakah mudah? Tentu saja tidak.


Hari Kedua, Hasrat Ingin Segera Wujudkan Ide

LokalCorn Webseries Hari Kedua (sumber : Youtube LokalCorn)
LokalCorn Webseries Hari Kedua (sumber : Youtube LokalCorn)

Menyelesaikan sesi webinar hari pertama membuat penuh kepala saya menantikan kelanjutan sesi har kedua. Tema webinar di hari kedua juga lebih menarik, yakni "Maksimalkan Peluang Bisnis, Ini Saatnya StartUp Lokal Go Nasional!"

Sebuah call to action untuk startup lokal mulai perlahan wujudkan ide.

Di awal pembentukan sebuah startup, biasanya biaya pengeluaran lebih besar daripada pemasukan. Kebanyakan perusahaan startup biasanya disponsori oleh orang lain, perusahaan lain, atau uang pinjaman bank.

4. Hijup, Produk Fashion yang Mendunia

Hijup (sumber : Webinar LokalCorn)
Hijup (sumber : Webinar LokalCorn)

"Satu hal atribut paling penting dalam sebuah startup adalah kemampuannya untuk bertumbuh, dan kami ingin Hijup bisa berkembang," seru Diajeng Lestari, co founder Hijup.

Ajeng bercerita kiat suksesnya membawa Hijup sebagai salah satu platform ecommerce dengan produk busana muslim yang punya product value di mata masyarakat.

Dan kini Hijup berhasil dalam skalabilitas lewat cara Diajeng melihat permasalahan mengenai orang menginginkan hijab berkualitas namun dengan harga yang terjangkau. Terbukti Hijup sendiri sukses dalam menerapkan teknik pemasaran lewat digital, sekaligus memiliki diferensiasi.

Potensi industri hijab (sumber : Webinar LokalCorn)
Potensi industri hijab (sumber : Webinar LokalCorn)

Milestones Hijup (sumber : Webinar LokalCorn)
Milestones Hijup (sumber : Webinar LokalCorn)

Exposure Hijup (sumber : Webinar LokalCorn)
Exposure Hijup (sumber : Webinar LokalCorn)

Kisah sukses Diajeng membawa bendera Hijup juga tidak mudah. Dalam mengenalkan produknya, Diajeng memberikan pesan yang serupa dengan Fransiska yaitu harus tahu apa yang akan debut, termasuk seperti apa kualitas produk yang ditawarkan. Terlebih produk fashion memiliki banyak varian sehingga, Hijup pun harus memiliki perbedaan dengan produk lain.

Positioning yang ditawarkan oleh Hijup sesuai dengan market yang dibidik. Mulai dari pilihan produk beragam, kualitas baik dan harga terjangkau. Paling penting adalah bagaimana memperluas market yang kecil agar bisa dikenal oleh orang banyak.

Diajeng pun memadukan dengan  digital marketing, memanfaatkan teknologi digital untuk membangun eksposure. Misalnya bekerjasama dengan designer atau key opinion leader.

5. Skystar Capital, Sumbernya Pendanaan Bagi Startup

Skystar Capital (sumber : Webinar LokalCorn)
Skystar Capital (sumber : Webinar LokalCorn)

Pokok yang tak kalah penting adalah para pelaku startup lokal maupun startup enthusiast ini bisa memikat para investor. Seperti dalam Nam Do-San yang mencoba memikat Han Ji Pyeong sebagai investor.

Trik jitu ini dipaparkan oleh Juvenco Pelupessy dari Skystar Capital. Juvenco Pelupessy sekaligus founder Bibit.id memaparkan mengenai Skystar Capital sebagai perusahaan joint venture pendanaan. Jasa yang diberikan merupakan konsultasi strategi bisnis bagi orang yang sedang menjalin kerjasama untuk skalabilitas startup Merdeka.

Tahap seleksi calon startup baru (sumber : Webinar LokalCorn)
Tahap seleksi calon startup baru (sumber : Webinar LokalCorn)

Semua perlu proses (sumber : Webinar LokalCorn)
Semua perlu proses (sumber : Webinar LokalCorn)

Evaluasi (sumber : Webinar LokalCorn)
Evaluasi (sumber : Webinar LokalCorn)

Skystar Capital sendiri terdiri dari beberapa investor. Dari investor ini yang nantinya akan memberi dana ke Skystar Capital.

"Sebagian perusahaan capital akan melihat proyeksi startup lokal yang berpotensi untuk permodalan. Biasanya untuk startup timeline sekitar 10 tahun. " ujar Juve, sapaan akrab nya.

Skystar Capital menghubungkan startup dengan jaringan yang dimiliki. Sebelum investor memberikan modal awal, tentunya para startup ini harus sudah lolos dalam tahap screening, evaluation, approval hingga decision akhir.

Tahap screening ini akan dilihat dari target market dan produk, sampai resiko yang akan terjadi. Lalu, akan dievaluasi kembali apakah produk memiliki value hingga akhirnya investor memutuskan pendanaan.

Kriteria investasi (sumber : Webinar LokalCorn)
Kriteria investasi (sumber : Webinar LokalCorn)

Tak lupa Juvenco juga memberikan trik agar startup lokal baru yang ingin mendapatkan pendanaan setidaknya memenuhi kriteria berikut :

  • Timing. Kemampuan founder dalam ketepatan waktu serta eksekusi proyek dapat berjalan dengan baik. Hingga bisa membentuk tim yang solid.
  • Problem. Investor juga melihat apakah produk/jasa yang ditawarkan dapat memberikan solusi untuk lingkungan sekitar. Sehingga pembuatan produk harus berdasarkan market survey.
  • Produk. Investor juga menginginkan model bisnis yang berkelanjutan dan bisa diperluas lagi. Sehingga produk harus kuat dan mudah digunakan oleh masyarakat luas dan menghasilkan keuntungan.
  • Background founder. Dalam hal pemberian dana, tetap ada aspek justifikasi dengan latar belakang founder beserta pengalamannya.
  • Chemistry. Faktor terakhir adalah ketertarikan antara founder dengan Tim pemilik modal.

Sebelum menutup sesi webinar, Juvenco Pelupessy berbagi kiat agar bisa mendapatkan pendanaan dari investor. Ternyata dia berpesan sering kali startup lokal yang masih baru melupakan hal-hal kecil yang penting. Memeriksa kembali produk terhadap asumsi konsumen mengenai kecocokan.

Kesempatan Bawa Startup Kamu Naik Level

Bisnis startup di Indonesia terus berkembang, meskipun banyaj yang gagal. Namun, bukanlah seberapa banyak kita pernah gagal, melainkan seberapa sering kita langsung bangkit kembali. Hamper setiap saat muncul startup dari penjuru Indonesia. Sayangnya masih belum dioptimalkan secara maksimal.

Barangkali kamu atau memiliki teman yang sedang merintis startup ingin mendapatkan tambahan modal sekaligus mentoring dari para Rocket?

Para Juri LokalCorn (sumber : Website LokalCorn)
Para Juri LokalCorn (sumber : Website LokalCorn)

Hadiah utama (sumber : Website LokalCorn)
Hadiah utama (sumber : Website LokalCorn)

Rocket Teams terdiri dari William Sunito, Founder TokoWahab; Diajeng Lestari Co-founder Hijup Apps; Fransiska P. W, Co-founder of WomenWorks; Gibran Huzaifah, Co-founder Efishery Apps; Juvenco Pelupessy, Principal Skystar Capital.

Di era digital, kita mempunyai wadah yang besar dan gratis untuk mengembangkan diri menjadi seseorang yang bermanfaat juga menggebrak dunia. Kini saatnya untuk menunjukkan keunggulan dari perusahaan rintisan kalian lewat acara LokalCorn. Barangkali kita baru saja merintis seperti eFishery dari halaman kosong, atau melihat peluang toko kue menjadi ecommerce. Tidak ada yang tidak bisa.

Sebab bukan hanya berkompetisi, kamu juga akan mendapatkan wawasan baru seputar Startup langsung dari pakarnya. Serta dapat menambah pengalaman untuk mengembangkan bisnis, memperluas jaringan, visibilitas, dan eksposur, hingga mendapatkan modal yang kamu butuhkan untuk semakin berkembang.

Nantinya, 3 startup pemenang akan mendapatkan dana investasi dengan total ratusan juta rupiah! Ditambah laptop Hp canggih!

Saya juga sampaikan ke teman-teman pelaku digital yang ada di Palembang agar nantinya bisa bermanfaat bagi masyarakat Palembang sekitar.

Sudah saatnya startup kamu Lokal Go Nasional! Informasi lebih lengkap bisa cek ke akun media sosial LokalCorn.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun