McDonalds kembali membuat geger para penikmatnya. Faktanya banyak orang punya kenangan terhadap brand fast food ini. Masih ingat dari kejadian viral mulai dari tutupnya McD Sarinah tempo lalu, hingga kemarin berhasil menggaet penggemar Kpop, BTS, untuk berkolaborasi.
Sejak McDonalds mengumumkan tanggal 9 Juni 2021 akan mengeluarkan menu #BTSMeals langsung membuat "Army", sebutan pagi para fans, untuk mendapatkan paket menu makanan: 9 Chicken Nuggets, Coke & Medium Fries dan Saos Chili dan Cajun.
Saya akhirnya berkesempatan buat mencicipi menu sederhana ini. Kenapa saya bilang ini adalah menu sederhana?
Pertama, packaging yang diberikan merupakan packaging yang umum diberikan untuk konsumen setiap membeli paket McDonalds.
Yang membedakan adalah logo BTS dan warna ungu yang menjadi daya pikat. Dahsyat sekali bukan brandingnya?
Kedua, menu yang ditawarkan adalah menu sederhana yang juga biasanya dijual oleh McD dan disukai oleh banyak orang.
Ketika menikmati nugget dengan cocolan Cajun Sauce yang merupakan saus mustard dengan aroma wasabi dan bawang pasti akan suka dengan Cajun ini.
Mengamati kolaborasi dua brand besar ini, tentu saja menarik untuk diulas dari sisi Digital Marketing, khususnya untuk belajar branding.
Mari kita simak!
Kolaborasi Langkah Tepat Ciptakan "Value"
Artinya, paket menu BTS Meals ini pasti akan happening di awal karena banyak yang penasaran mau coba. Lalu, seiring waktu pamor ini turun. Setelah semua orang kebagian atau memang bukan penggemar.
Bagi penggemar, kadang enggak peduli karena idola mereka bisa dikaitkan dengan suatu merek. Ada rasa kebahagiaan yang sulit diungkapkan ketika sudah terkait dengan minat dan hobi.
Latar belakang BTS sendiri bukan isapan jempol, penggemarnya tersebar di seluruh dunia. Dan, Indonesia termasuk negara yang memiliki jumlah ARMY (sebutan bagi penggemar grup musik Korea BTS ini). Informasi yang saya peroleh, apa yang membuat penggemar menyukai BTS karena ditiap konser mereka selalu menggaungkan pesan positif dan kebaikan.
Sedangkan, McDonalds sendiri memiliki jaringan toko global seluruh dunia. Menjadi tempat favorit bagi traveller ketika sedang melancong ke luar negeri. Bingung untuk mencari makanan halal atau sekadar menumpang untuk bermalam, karena McDonalds merupakan restoran fast food 24 jam.
1. Waktunya Era Kolaborasi
Awal tahun, saya pernah mengulas mengenai trend Digital Marketing 2021. Kolaborasi brand bukan hal yang baru di industri digital. Mengingat kalau beberapa waktu lalu setiap brand saling ingin terlihat unggul hingga titik maksimal menemukan target pasar yang sudah tidak bisa di-treatment.
Maka, kolaborasi brand adalah solusinya. Hal ini sudah seharusnya disadari oleh tiap brand saat ini dan mulai menyusun berbagai strategi untuk melakukannya. Tentunya saat ingin kolaborasi harus mengetahui dulu "value" dari brand agar ketika mengajukan penawaran brand tersebut punya nilai jual.
2. Melihat Tujuan Kolaborasi
Setiap brand punya tujuan kolaborasi. Tujuan ini sudah pasti untuk meningkatkan sales, hingga mempertahankan konsumen yang telah ada.
- Meningkatkan sales, berarti perlu ada produk baru atau dorongan dari pihak lain yang memiliki massal banyak sesuai target market.
- Meningkatkan engagement, berarti perlu membangun hubungan kedekatan dengan follower agar follower merasa diperhatikan.
- Meningkatkan awareness (brand equity), berarti brand perlu terus menggaungkan promosi lebih gencar.
Mengakusisi konsumen baru, berarti brand perlu tahu influencer/brand/key opinion leader yang punya konsumen juga militan. Semua tujuan kolaborasi ini tinggal disesuaikan dengan objektif sehingga brand dapat memilih dengan siapa akan berkolaborasi.
3. Dengan Siapa Kolaborasi
Tidak semua orang bisa diajak kolaborasi. Karena berkolaborasi ini mencari "value" yang tidak dimiliki oleh brand sendiri. Beragam cara untuk berkolaborasi, misal menggunakan KOL, influencer, blogger, artis, kompetitor, pemerintah, dan lainnya.
Misalnya ada brand yang ingin kolaborasi dengan Peregrination atau Deddy Huang. Maka saya pun juga harus bisa menunjukkan "value" saya agar brand tersebut ekslusif hanya berkolaborasi dengan saya. Begitupun sebaliknya.
4. Bentuk Kolaborasi
Seperti McDonalds dan BTS, bentuk kolaborasi yang dilakukan adalah menu makanan sederhana yang menjadi menu kesukaan BTS. Secara logika kita paham dan mengenal semua menu McDonalds sebagai fast food.
Makanya bentuk kolaborasi cukup beragam, tergantung objektif yang ingin dicapai. Bisa berupa kolaborasi menu baru atau produk baru, bisa juga kolaborasi cross promotion dengan saling endorse produk. Hasil dari bentuk kolaborasi ini dibicarakan sesuai kesepakatan.
5. Hasil Kolaborasi
Bicara hasil kolaborasi atau benefit yang didapat akan beragam. Bagi brand seperti McDonalds sudah pasti akan mengalami peningkatan penjualan (sales) sehingga mendatangkan traffik yang banyak (lead).
Sedangkan, bagi BTS tentunya bisa mempererat jaringan ARMY di seluruh dunia, khususnya di Indonesia. Bahkan informasi di berita pun para ARMY sedang melakukan penggalangan dana untuk ikut menyumbang bagi para abang-abang ojol yang telah berkontribusi.
Pengalaman saya ketika berkolaborasi dengan brand adalah saya berusaha memberikan kualitas dari "value" saya. Misalnya agar artikel yang saya tulis bisa masuk Google halaman pertama, atau mengajak orang akhirnya berhasil membeli produk yang saya ulas.
Kurang lebih seperti ini tips cara membangun personal branding khususnya lewat jalur kolaborasi.
Jadi kapan nih, Deddy Huang x Brand Kamu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H