Esok harinya, ibu sudah berkegiatan seperti biasa, masak, nyuci, menyiapkan sarapan, dan lainnya.
Ketika saya hendak menyelesaikan sarapan pagi, dan memesan ojek daring. Tiba-tiba ibuku menyodorkan secangkir minuman persis di sampingku.
"Minum ini dulu," seru ibuku. Saya menerima ulurannya, terlihat tangannya yang telah keriput hampir di semua sisi.
"Kamu kemarin kenapa nggak ngomong kalau pulang malam? Sayuran kemarin sudah nggak bisa dimakan," lanjutnya dengan nada pelan.
Seketika saya langsung merasa bersalah karena lupa untuk memberitahu dia kalau saya pulang lebih malam. Sedangkan ibu saya menanti saya dengan cemas karena menyisakan masakannya untuk segera dimakan.
"Maafin ya, Ma," lirih saya sambil minum yang baru ia tawarkan.
"Madu, di dalamnya ada kurma sama jinten." Dia menyodorkan botol berwarna hitam berukuran 140ml. Saya pun membaca jenama di botol tersebut.
Kojima, lafal terdengar seperti bahasa Jepang namun ternyata itu merupakan akronim dari Korma, Jinten, dan Madu.
Merasakan Kebaikan yang Diperbuat oleh Ibu
"Kamu jaga kesehatan, kan kita nggak punya siapa-siapa lagi," sambung ibuku kembali ke dapur. Pandemi masih akan terus berlanjut, sehingga penting bagi menjaga imunitas.