Mohon tunggu...
Deddy Huang
Deddy Huang Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Marketing Enthusiast | Blogger | Food and Product Photographer

Memiliki minat di bidang digital marketing, traveling, dan kuliner. Selain itu dia juga menekuni bidang fotografi sebagai fotografer produk dan makanan. Saya juga menulis di https://www.deddyhuang.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Resep Jitu Anak Senang Sekolah dari Rumah #KalahkanJarak

4 Juli 2020   12:20 Diperbarui: 4 Juli 2020   12:16 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak bisa belajar mandiri lewat aplikasi. Sumber: Kompas.com

Pandemi covid-19 ini membuat semua orang bekerja keras dua kali lipat dari biasanya. Khususnya untuk pekerja non formal yang terdampak langsung. Seperti Ira, seorang kawan, ibu rumah tangga. Ira orang tua tunggal berputra satu ini baru merintis berjualan kue rumahan sejak akhir 2019.

Sejak suaminya meninggal dunia, Ira mengurus anaknya sendiri, Fauzan, usia 10 tahun. Sebelum wabah covid-19, Ira menitipkan kue-kue buatannya ke sekolah sang anak.


***

Putar Otak Atasi Kehidupan Normal Baru

Subuh Ira bangun menyiapkan adonan kue. Lalu, menyiapkan keperluan sarapan pagi anaknya. Hasil penjualan cukup membantu membiayai kebutuhan mereka berdua. Namun, sejak himbauan Jokowi agar masyarakat bekerja dan belajar di rumah membuat sekolah ditutup.

Ira sempat bertanya bagaimana kiat berjualan online untuk tetap bertahan hidup sehari-hari. Uang sekolah putranya harus tetap dibayar walau mendapat keringanan.

Adaptasi kehidupan baru ini dialami oleh setiap lapisan masyarakat. Mulai orang dewasa hingga anak-anak ikut menanggung akibat pandemik. Sebagian besar aktivitas kini beralih menggunakan sistem daring (dalam jaringan) atau online. Mulai urusan pekerjaan hingga sekolah. Mulai rapat hingga rumpi.

Pandemi membawa pembelajaran baru kegiatan dunia daring sebagai bentuk adaptasi. Seperti Ira yang saya bekali kemampuan memotret produk kue agar tampak menarik. Setidaknya dari rumah pun Ira tetap bisa produktif membuat dan berjualan kue.

Kolaborasi Penting Guru dan Orangtua

Kita mau tak mau dibiasakan menggunakan sistem daring untuk sejumlah aktivitas. Termasuk untuk keperluan belajar mengajar oleh sekolah.

Ira pun berperan mendampingi anaknya belajar dari rumah selama kegiatan di gedung sekolah ditutup. Belajar lewat jaringan internet dari rumah kini adalah aktivitas rutin para siswa walau tidak bertatap muka langsung dengan guru.

Peran orangtua selama pandemi cukup berat. Karena selain tetap bekerja juga dituntut menjadi "pengganti" guru sekolah di rumah khususnya untuk siswa SD.

Anak-anak di rumah merasakan teknologi digital. Sumber : Kompas.com
Anak-anak di rumah merasakan teknologi digital. Sumber : Kompas.com

Bagi anak-anak, belajar di sekolah lebih menyenangkan karena bisa berinteraksi langsung dengan teman dan guru. Sedangkan belajar dari rumah, interaksi dilakukan daring. Distraksinya pun berbeda dengan aktivitas di sekolah yang lebih fokus ke belajar mengajar. Suasana sekolah tentu berbeda dengan suasana rumah.

Orang tua perlu membangun suasana agar  anak tidak tertekan dan kelelahan dengan kegiatan belajar dari rumah. Karena dapat berdampak pada penurunan imun tubuh anak. Belajar dari rumah juga bukan berarti membebani anak dengan sejumlah tugas sekolah.

Ira harus kreatif agar semangat belajar sang putra tidak menurun. Push and reward diterapkannya untuk menggiring fokus sang anak. Setiap Fauzan berhasil menyelesaikan tugas dari sekolah atau membantu Ira, maka ia akan mendapatkan poin. Hadiah poin ini bisa ditukar dengan tambahan kuota internet Fauzan untuk bermain game atau menonton streaming.

Memanfaatkan Teknologi yang Efektif

Koneksi internet memang saat ini menjadi salah satu kebutuhan primer selama masa pandemi Covid-19.

Membangun pembelajaran daring memang tak mudah. Seluruh pihak terlibat. Mulai dari sekolah, guru, wali kelas hingga orang tua. Berbagai aplikasi temu muka daring atau video konferensi dicoba untuk menjembatani semua pihak mewujudkan proses belajar mengajar.

Pihak sekolah bisa memilih Google Classroom, Webex, Zoom, Telegram atau  WA Group untuk melakukan video konferensi.

Setiap aplikasi video konferensi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.  Namun inilah protokol belajar mengajar sekolah di era kenormalan baru.

Pengaturan jadwal Sekolah Dari Rumah (SDR) disesuaikan seperti saat sebelum pandemi. Jadwal SDR dilakukan setiap hari sekolah mulai jam 9 pagi hingga 14 siang. Kurang lebih 5 jam setiap hari berada di depan layar laptop untuk bersekolah dari rumah.

Mendampingi Anak Belajar Mandiri

Di dalam proses Sekolah Dari Rumah ada perbedaan antara proses mengajar daring dengan pemberian tugas melalui media daring. Pengajaran atau sekolah daring adalah metode tatap muka antara guru dan murid di dunia maya. Tetapi, siswa juga dapat melakukan belajar secara mandiri lewat pemberian tugas secara daring. Metode belajar seperti ini memiliki kendala masing-masing bagi murid maupun guru.

Anak bisa belajar mandiri lewat aplikasi. Sumber: Kompas.com
Anak bisa belajar mandiri lewat aplikasi. Sumber: Kompas.com

Saat ini sudah banyak aplikasi belajar daring seperti Ruang Guru, Zenius, Skill Academy. Atau Rumah Belajar yang merupakan portal pembelajaran daring gratis yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, melalui https://belajar.kemdikbud.go.id untuk membantu dalam pembelajaran anak-anak secara mandiri.

Mengingat terus diperpanjangnya waktu Pembatasan Sosial Berskala Besar, siswa diwajibkan Sekolah Dari Rumah hingga waktu yang bisa jadi sampai tahun depan.

Atasi Hambatan Belajar Daring

Proses Sekolah Dari Rumah, duduk berjam-jam di depan komputer pasti menimbulkan kejenuhan di kalangan anak. Apalagi tanpa interaksi sosial dan aktivitas fisik dengan kawan sekelas seperti yang biasa dialami sebagai selingan.

Untuk tenaga pendidik memberikan materi belajar daring dianggap lebih sulit daripada tatap muka di kelas. Kesulitannya mengajak para siswa untuk aktif dan konsentrasi di ruang kelas maya yang dijadwalkan.

Sementara bagi siswa, belajar daring membutuhkan fokus dan daya tangkap yang cepat. Ada beragam distraksi saat kelas maya berlangsung yang cukup mengganggu bagi para orangtua. Godaan untuk menonton tv, media sosial, atau kegiatan rumah tangga lainnya.

Tetapi kendala utama bagi siswa untuk Sekolah Dari Rumah adalah kuota internet yang cukup serta sinyal yang stabil untuk menampilkan video konferensi.

Kuota Habis Anak Absen

Sinyal yang kurang stabil pastinya membuat kelas belajar terganggu.

Tanpa kuota, tidak bisa hadir dalam sekolah maya. Sebelum pandemi jika kuota internet habis, orang tua sering membiarkannya begitu saja. Namun, sekarang, jika kuota internet habis, bisa ketinggalan berbagai mata pelajaran dan info dari sekolah.

Ira bercerita kalau ia pernah lupa untuk mengisi kuota internetnya selama tiga hari. Selama tiga hari itu pula Fauzan yang masih SD dianggap absen.

Meski harga kuota internet sekarang tak banyak berubah, namun dengan kondisi krisis ekonomi saat ini membeli kuota tetap terasa beban. Seiring Sekolah Dari Rumah terus diperpanjang, kebutuhan akan kuota internet makin meningkat demi video konferensi kelas maya, mengunduh dan mengirimkan tugas sekolah.

Anak juga perlu interaksi. Sumber: Kompas.com
Anak juga perlu interaksi. Sumber: Kompas.com

Bagi pengajar juga perlu memaklumi ada saja orang tua murid yang kadang tak memiliki kuota internet.  Untuk itu perlu sedikit gotong royong antar orang tua murid. Tentu dengan protokol kesehatan era normal baru.

Seperti Ira mengajak satu dua teman sekelas Fauzan yang kehabisan kuota dan lokasinya bertetangga untuk ikut belajar di rumahnya. Meski kontradiksi dengan tujuan belajar di rumah agar tidak mengumpulkan banyak orang. Setidaknya memperhatikan protokol jaga jarak dan mengenakan masker.

Cermat Memilih Paket Data

Selama pandemi ini berlangsung kebutuhan kuota memang terasa boros. Nilai plusnya anak-anak cepat beradaptasi dengan ekosistem digital.

Saat ini dengan Rp100.000 terbilang cukup untuk biaya kuota demi anak dapat akses belajar daring. Sehingga untuk akses internet lainnya kita bisa meminimalisir dengan mencari paket kuota termurah. Saya yakin pengeluaran saat anak belajar di sekolah dibandingkan dengan saat sekolah dari rumah, tidak akan berbeda jauh jika ditelusuri pengeluarannya.

Aktivitas sekolah dari rumah kerap melakukan video conference, online record video dan berbagai tugas yang dikirimkan dengan menggunakan internet. Sejauh ini tanpa kendala karena sudah sejak lama menggunakan paket bulanan Jaringan 3 Indonesia untuk akses internet.

Tri Indonesia AlwaysON. Sumber: Kompas.com
Tri Indonesia AlwaysON. Sumber: Kompas.com

Sekarang tinggal kita cermat memilih provider yang memberikan harga termurah dengan fasilitas sesuai kebutuhan. Ada juga paket harga murah dengan kuota besar, unlimited dan harga terjangkau seperti produk AlwaysOn dengan jaringan lebih kuat dan luas.

Saat sekolah dari rumah secara daring, guru dan siswa tidak lagi bisa memanfaatkan akses internet gratis yang tersedia di sekolah. Sehingga kuota internet jaringan baru Tri ini sangat membantu para siswa dan guru #KalahkanJarak dalam proses belajar mengajar.

Untuk produk unlimited + AON saja bisa mendapatkan kuota utama sesuai paket. Selain itu tambahan kuota unlimited yang dapat digunakan mulai dari pukul 13.00 sampai 17.00 dengan jaringan yang stabil.

Sinyal Stabil Kunci Pembelajaran Daring

Saya yakin biaya bulanan untuk kuota internet relatif terjangkau.

Adanya paket internet kuota Unlimited+AON yang disediakan oleh Tri memudahkan para guru dan siswa dalam menyelesaikan proses belajar mengajar secara optimal.

Saat ini kondisi jaringan Tri Indonesia sudah jauh lebih baik ketimbang beberapa tahun yang lalu. Ditambah saat ini koneksi Tri sudah 4.5G. Menunjukan adanya upaya peningkatan kualitas yang dilakukan oleh pihak Tri.

Tri telah membangun jaringan optik (fiberisasi) untuk meningkatkan konektivitas antar kota dengan topologi jaringan "Ring" untuk di kota-kota besar. Ini tentu membuat pengguna merasa lebih nyaman dan aman pada saat berkegiatan daring.

Belajar Kian Menyenangkan dan Bermakna

Menggunakan kuota dari Tri mengurangi beban para orang tua di era pandemi ini. Apalagi orang tua pun membutuhkan kuota untuk melakukan Work From Home.

Ditambah harus mendampingi anak belajar di rumah. Dengan Tri setidaknya orang tua tidak perlu kuatir kalau anak-anak mereka ketinggalan pelajaran karena kehabisan kuota atau koneksi internet yang terganggu. Hasilnya produktivitas kerja orang tua terjaga, proses belajar anak lebih optimal.

Pembelajaran daring ini meninggalkan pengalaman positif untuk para siswa dan tenaga pendidik dan juga tentunya orang tua yang memiliki peran utama dalam mendukung sistem pembelajaran dari rumah.

Ini mungkin waktu yang berat namun kita tetap bisa memberikan yang terbaik untuk anak. Kuota internet Tri yang murah dan besar akan menstabilkan keuangan dan perekonomian di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun