Mohon tunggu...
Deddy Huang
Deddy Huang Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Marketing Enthusiast | Blogger | Food and Product Photographer

Memiliki minat di bidang digital marketing, traveling, dan kuliner. Selain itu dia juga menekuni bidang fotografi sebagai fotografer produk dan makanan. Saya juga menulis di https://www.deddyhuang.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Setop Melambungkan Konten Negatif Menjadi Terkenal

17 Mei 2020   12:33 Diperbarui: 18 Mei 2020   16:09 1378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pergerakan akun yang baik (sumber : pribadi)

Indonesia, Kapan sih berhenti buat orang bego' terkenal? Kita nggak pernah kehabisan orang jenius kok. Tapi kenapa lambungkan nama orang bego. Ikut bego' dengan bully dia ramai-ramai.

Kalimat di atas adalah status yang dicoretkan Bikcik Tika tepat tadi pagi. Saya tersenyum sewaktu tak sengaja terbaca. Yang saya tahu kalau bikcik Tika sudah bersuara dengan hal seperti ini, artinya ini sesuatu yang urgensinya menarik perhatiannya.

Lidah yang Keseleo

Headline berita di sejumlah portal berita besar bisa membuat sebagian orang merasa jengkel karena ulah satu orang yang punya pengikut 1,6 juta. Sebegitu pentingkah orang ini menjadi bahan berita?

Sedikit gambaran cerita mengenai orang ini. Beberapa waktu lalu dia berkolaborasi dalam channel Youtube membahas hal-hal receh. Untuk lebih memudahkan kita membaca, saya menyebut orang ini sebagai IK. Saya tidak mengenal orang ini, mengikuti dia juga tidak. Namun, saya merasa terselamatkan tidak berada dalam 1,6 juta pengikutnya.

Video kolaborasi terbarunya yang sudah ditonton lebih dari 1,5 juta bersama suami dan di host oleh seorang mantan mentalist dalam channel Youtube tentu membuat kita bingung. Setelah apa yang dia ucapkan beberapa waktu lalu bahwa untuk apa takut dengan pandemi. Bagi dia biasa saja. Buktinya dia dalam keseharian menganggap pandemi ini hal sepele. 

Tak perlu mengikuti anjuran protokol kesehatan dengan mencuci tangan dan menggunakan masker. Baru menggunakan masker ketika sudah ditegur. Baginya menggunakan masker itu bisa membuat dia kesulitan untuk bernafas. Bahkan untuk apa juga cuci tangan, tinggal ambil saja makanan dan makan.

Paham-paham seperti ini bagi saya tidak ada yang perlu diperdebatkan. Paham yang berpikir hidup dan mati ada di tangan Tuhan. Mengapa? Karena setiap kepala orang memiliki pemikiran, hanya yang membedakan dangkal atau luas. 

Sah saja bagi IK dan suaminya untuk tidak mengikuti anjuran protokol kesehatan, wong itu hidupnya dia. Jika dia selamat ya Puji Tuhan, jika dia tidak selamat ya setidaknya mengurangi dua orang dari 250 juta penduduk di Indonesia bukan?

Apapun Demi Viral

Saya sebagai konten kreator, mungkin tidak memiliki pengikut sampai jutaan seperti IK. Masih kecil dan jauh sekali. Namun, sebagai konten kreator hal yang saya junjung adalah membuat sebuah konten yang positif dan bermanfaat. Bagaimana dirimu mau disebut orang yang memiliki pengaruh atau bahasa kerennya influencer kalau yang ada dalam pikiran membuat konten viral.

Konten viral saat ini paling banyak dicari. Kolaborasi adalah salah satu cara untuk menaikkan popularitas. Susah-susah gampang, sama seperti mendapatkan predikat artikel utama di Kompasiana untuk tulisan ini. Boleh jadi untuk membuat konten yang pertama kali dipikirkan bikin dulu, viral, ketika viral dan berdampak negatif maka tinggal minta maaf saja. Masalah selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun